Sumarni dengan dukungan program JKN lawan penyakit kankernya, Jum'at (08/11/2024). |
Deli Serdang - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hadir sebagai solusi dalam memberikan dukungan finansial bagi masyarakat Indonesia, termasuk dalam hal penanganan kanker. Melalui Program JKN, biaya perawatan kanker mulai dari diagnosis, pengobatan, hingga rehabilitasi dapat dijamin sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
Seperti yang dialami oleh Yuni Yolanda Amha (32). Ia menceritakan kisahnya yang tengah menghadapi tantangan besar dalam hidupnya. Diagnosa kanker payudara yang diterimanya membuatnya harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.
Meskipun gejala awal kanker payudara berupa benjolan kecil telah muncul tiga tahun sebelumnya, Yuni mengaku tidak segera memeriksakan dirinya. Hal tersebut menyebabkan kondisi kesehatannya memburuk hingga kanker terdeteksi pada stadium empat.
“Saya sempat berpikir bahwa itu hanya gejala biasa dan tidak perlu ditangani dengan serius. Meskipun awalnya saya tidak merasa khawatir, seiring waktu, benjolan tersebut semakin besar dan mulai terasa sakit, kemudian saya memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter. Sayangnya, saat diagnosis kanker payudara diterima, penyakitnya sudah berada di tahap yang sangat serius,” ucap Yuni.
Sebagai informasi, Program JKN menjamin pembiayaan kemoterapi standar serta radioterapi bagi pasien yang mengidap kanker. Kemoterapi adalah penggunaan obat kimia untuk memperlambat pembelahan sel kanker, baik yang disuntikkan lewat infus maupun lewat obat-obatan yang bisa diminum.
Sementara itu, radioterapi menggunakan radiasi dari energi radioaktif (terapi sinar-X) untuk menghancurkan jaringan kanker. Program JKN juga menanggung biaya obat-obatan yang diperlukan pasien sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Untungnya saya punya BPJS Kesehatan, saya merasa sangat beruntung menjadi peserta JKN terutama di tengah perjuangan saya menjalani pengobatan ini. Dengan adanya program ini, saya bisa mendapatkan akses perawatan yang diperlukan tanpa terbebani biaya yang tinggi. Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan jika tidak ada Program JKN. Semua biaya mulai dari diagnosis hingga pengobatan ditanggung, sehingga saya bisa fokus pada pemulihan saya tanpa khawatir soal finansial,” ucap wanita yang sehari-harinya beraktivitas sebagai seorang ibu rumah tangga ini.
Yuni merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN yang ia ikuti dengan terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah di kelas tiga. Menurut Yuni, administrasi yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tidak terlalu rumit baginya. Semua proses mulai dari pendaftaran hingga pengobatan berjalan lancar, berkat informasi yang jelas dari pihak rumah sakit.
“Selama saya menjalani perawatan di Rumah Sakit Grand Medistra pelayanan yang diberikan sangatlah nyaman. Saya juga rutin menjalani pemeriksaan medis seperti kemoterapi dan radioterapi untuk memantau perkembangan penyakit saya. Perawatan ini memang sangat melelahkan, tetapi saya berusaha tetap positif dan selalu bersemangat. Saya ingin sembuh dan kembali ke aktivitas sehari-hari,” ujar Yuni.
Dukungan keluarga dan teman-temannya juga menjadi sumber semangat bagi Yuni dalam melawan penyakitnya tersebut. Mereka selalu mendampinginya selama menjalani perawatan, memberikan dukungan moral yang sangat dibutuhkan. Tanpa dukungan mereka, Yuni mengaku mungkin akan merasa lebih berat menjalani pengobatannya. Kehadiran mereka memberikan kekuatan tersendiri.
Dengan harapan dan semangat yang tinggi, Yuni terus berjuang melawan kanker payudara. Ia berterima kasih kepada pemerintah yang telah menghadirkan Program JKN, yang telah memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat. Yuni menyadari bahwa meskipun perjalanan yang akan dilaluinya sangat sulit, ia tetap memiliki harapan untuk sembuh.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Program JKN. Saya berharap kedepannya semakin banyak orang dapat merasakan manfaat dari program ini. Selain itu, penting untuk lebih sadar dan tidak menunda pemeriksaan kesehatan, jangan menunggu sampai gejala semakin parah seperti yang saya alami,” pesan Yuni.