![]() |
| Suasana Monev Layanan Call Center 112 Kota Blitar, Kamis (27/11/2025)/Liputanesia.co.id/Foto : Pemkot Blitar. |
Kota Blitar - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Blitar menggelar monitoring dan evaluasi (Monev) layanan Call Center 112, guna mengoptimalkan koordinasi lintas instansi dan meningkatkan efektivitas penanganan gawat darurat.
Monev dibuka Sekda Kota Blitar, Priyo Suhartono, di Ruang ISC Diskominfotik Kota Blitar, Kamis (27/11/2025).
Kepala Diskominfotik Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan Call Center 112 merupakan layanan kegawatdaruratan yang mengacu Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 16 tahun 2020.
Melalui peraturan tersebut pemkot Blitar terus berupaya untuk meningkatkan layanan kegawatdaruratan dan memberikan respon yang cepat terhadap seluruh laporan. Oleh sebab itu, monev dilakukan untuk memberikan efektivitas penanganan kegawatdaruratan.
Berdasarkan data jumlah panggilan layanan Call Center 112 Kota Blitar dai Januari 2025 mencapai 3.181 total panggilan. Selain itu, Call Center juga mencatat 195 laporan yang diterima dari sosial media.
Mulai dari penanganan pohon tumbang, kebakaran, kecelakaan, hingga permintaan ambulance jenazah.
"Call Center 112 Kota Blitar merupakan bagian dari salah satu layanan publik dari pemerintah yang diberikan untuk masyarakat terkait dengan layanan kegawat daruratan. Untuk penanganan pohon tumbang, kebakaran, kecelakaan, hingga evakuasi jenazah," ungkapnya.
Sekretaris Daerah Kota Blitar, Priyo Suhartono menambahkan monev Call Center 112 Kota Blitar untuk mengetahui sisi apa yang perlu ditingkatkan. Baik dari segi sarana dan prasarana (sarpras), sumber daya manusia (SDM), anggaran hingga pelayanannya.
Priyo menyebut sejak 5 tahun dibentuk, Call Center 112 telah menjalankan pelayanan yang baik, sigap, tanggap dan cepat. Untuk itu, pihaknya berharap melalui monev ini, seluruh mitra Call Center 112 dapat menjalin kerja sama dan koordinasi dengan baik.
"Monev ini penting untuk mengetahui mana yang sudah baik dan mana yang perlu ditingkatkan yang kurang - kurang itu. Baik itu sarpras, SDM, anggaran hingga pelayanannya," tegas Priyo.
