![]() |
| Ilustrasi Anak-anak Tengah Membaca di Sebuah Perpustakaan, Rabu (3/12/2025)/Liputanesia.co.id/Foto : ist. |
Blitar - Dinilai masih rendah aspek literasi dan numerasi berdasarkan hasil asesmen nasional dan observasi sekolah, SDN Kebonsari 01 Kabupaten Blitar langsung membuat inovasi kebijakan berupa pembentukan Duta Literasi dan Numerasi (Duta).
"Berdasarkan hasil asesmen nasional dan observasi sekolah, kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di UPT SD Negeri Kebonsari 01 masih berada di bawah rata-rata standar minimum," ujar Inovator Durasi,
Dwi Kustiarini, yang juga Guru UPT SD Negeri Kebonsari 01, Kecamatan Kademangan, Rabu (3/12/2025).
Dikatakannya, sejumlah siswa masih kurang gemar membaca buku non pelajaran serta kesulitan memahami soal cerita matematika dan cenderung membaca sekadar untuk tugas dan belum memiliki kebiasaan membaca bermakna, serta kesulitan menerapkan konsep numerasi dalam kehidupan sehari-hari.
"Kegiatan pembelajaran pun masih dominan berpusat pada guru sehingga belum menumbuhkan kemandirian belajar. Sekolah menciptakan program berbasis siswa aktif dengan menjadikan peserta didik sebagi duta dan penggerak teman sebayanya demi menguatkan fondasi utama abad 21," jelasnya.
Dwi menambahkan, Duta Literasi dan Numerasi Isu strategis yang diangkat adalah penguatan budaya literasi dan numerasi melalui peran aktif siswa sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah.
Duta Literasi dan Numerasi diharapkan menjadi motor penggerak dalam menciptakan iklim belajar yang menyenangkan, kolaboratif dan kontekstual.
Melalui pendekatan student agency dengan strategi peer teaching dan project-based learning, Duta Literasi dan Numerasi dilatih untuk menjadi fasilitator sebaya yang menginspirasi teman-temannya dalam kegiatan membaca bermakna, permainan numerasi, lomba literasi kreatif, serta program 'Sudut Baca Cerdas'.
Menurutnya, inovasi ini menonjol karena mengubah paradigma dari pembelajaran pasif menjadi aktif dan kolaboratif. Kebaharuan terletak pada pemberdayaan siswa sebagai duta perubahan yang tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga perancang kegiatan literasi dan numerasi.
Program ini juga memanfaatkan media digital sederhana, seperti QR code buku digital, video numerasi kreatif, dan papan literasi interaktif. Tahapan-tahapan yang dilalui oleh Calon Duta Literasi dan Numerasi antara lain mengidentifikasi masalah dan seleksi duta sekolah, pelatihan dasar literasi dan numerasi bagi duta
Perinciannya, dalam perancangan dan pelaksanaan program aksi duta seperti 'Gerobak Baca Ceria' dan 'Matematika Seru di Sekolahku'; evaluasi dan publikasi hasil inovasi melalui media sosial sekolah; dan replikasi dan pengimbasan ke kelas lain atau sekolah mitra.
"Harapan besar dengan adanya Duta Literasi dan Numerasi di UPT SD Negeri Kebonsari 01 ini, dapat menumbuhkan budaya literasi dan numerasi di lingkungan sekolah melalui keterlibatan aktif siswa sebagai agen perubahan (duta) yang mampu menginspirasi teman sebaya, meningkatkan minat baca dan kemampuan memahami bacaan siswa, sehingga peserta didik tidak hanya membaca untuk tugas, tetapi juga karena dorongan kesadaran dan rasa ingin tahu, mengembangkan kemampuan numerasi kontekstual yaitu kecakapan dalam menggunakan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari, meningkatkan peran serta siswa dalam pembelajaran bermakna, dengan mengubah paradigma dari pembelajaran berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa (student agency), membentuk karakter siswa yang mandiri, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif," urainya.
Sesuai dengan nilai-nilai 8 Dimensi Profil Lulusan, lanjut Dwi, mewujudkan ekosistem sekolah yang literat, numerat dan inovatif, melalui kegiatan yang berkelanjutan, menarik dan berdampak nyata terhadap perilaku belajar siswa serta menghasilkan model kegiatan dan produk inovatif berupa modul, media pembelajaran dan praktik baik yang dapat direplikasi di sekolah lain.
"Dengan melibatkan peserta didik sebagai agen perubahan, diharapkan akan tercipta budaya sekolah yang gemar membaca, gemar berhitung, mandiri dan mampu bernalar kritis serta kreatif sesuai 8 dimensi profil lulusan," pungkasnya.
