![]() |
| Suasana rumah warga yang porak poranda diterjang banjir di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang./Liputanesia/Dok.Ist. |
Hingga Selasa malam (2/12/2025), jumlah korban meninggal dunia dilaporkan meningkat menjadi 28 jiwa akibat banjir dan longsor yang melanda enam kecamatan.
Data terbaru yang diterima redaksi dari Pusdalops BPBD Aceh Tamiang menyebutkan 28 orang meninggal dunia di sejumlah titik terdampak.
Berikut daftar korban meninggal dunia baik itu yang sudah terdata maupun yang belum terdata yang masuk ke redaksi liputanesia sebagai berikut;
Kecamatan Kejuruan Muda
Desa Alur Gantung, Longsor menewaskan 5 orang, yaitu:- Eka Suryani (Perempuan, Dewasa)
- Dea Alfionika (Perempuan, Dewasa)
- Azka Nurizki (Laki-laki, Remaja)
- Muhammad Zikri (Laki-laki, Remaja)
- Lela Wani (Perempuan, Dewasa)
Kecamatan Manyak Payed
Desa Tualang Baro, Banjir menewaskan 4 orang, dua di antaranya telah teridentifikasi:- Husaini (Laki-laki, Dewasa)
- Deni (Laki-laki, Dewasa)
- 1 Laki-laki (Dewasa, belum teridentifikasi)
- 1 Laki-laki (Anak-anak, belum teridentifikasi)
Kecamatan Karang Baru (Wilayah RSUD)
Wilayah RSUD Karang Baru, Banjir mengakibatkan 10 korban meninggal dunia. Seluruhnya belum teridentifikasi.Kecamatan Sekerak
Kampung Pantai Perlak, Banjir menewaskan 1 orang, belum teridentifikasi.Kecamatan Rantau
Rantau, Banjir menelan 1 korban jiwa yang belum teridentifikasi.Kecamatan Kota Kualasimpang
Kampung Kota Kualasimpang, Banjir menyebabkan 2 korban meninggal, yaitu:- Buyung (Laki-laki, Dewasa)
- 1 orang belum teridentifikasi
Situasi ini mengisyaratkan, bahwa bencana banjir yang melanda Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Tamiang, belum berakhir. Laporan korban terus bergerak setiap jam seiring semakin lancarnya komunikasi dari lapangan.
Harapan besar tertuju kepada masyarakat yang masih bertahan di pengungsian agar segera mendapatkan bantuan memadai. Minimnya kebutuhan dasar dikhawatirkan akan menambah jumlah korban, terutama anak-anak dan perempuan, yang paling rentan dalam situasi darurat seperti ini.
(Dedi Muliyadi)

.png)