![]() |
| Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, Setiyana, Jumat (27/11/2025)/Liputanesia.co.id/Foto: Faisal Nur Rachman. |
Program ini mencakup pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) dan Jaringan Irigasi Tersier (JIT) di 13 titik lokasi yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti Selopuro, Gandusari, Wates, Panggungrejo, dan Kademangan. Dari total tersebut, enam titik difokuskan untuk pembangunan JUT dan tujuh titik untuk JIT.
Kepala DKPP Kabupaten Blitar, Setiyana, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat produktivitas sektor pertanian tembakau sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
“Pembangunan JUT dan JIT bertujuan memperlancar akses petani menuju lahan dan menjamin ketersediaan air irigasi, terutama saat musim tanam tembakau. Selain itu, kami juga menyalurkan bantuan benih tembakau agar petani dapat memperoleh bibit berkualitas,” ujarnya, Jumat (28/11/2025).
Setiyana menjelaskan, pembangunan di setiap titik proyek mendapatkan alokasi dana antara Rp150 juta hingga Rp 200 juta. Seluruh kegiatan dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok tani penerima manfaat, dengan pendampingan dan pengawasan langsung dari DKPP Kabupaten Blitar.
“Kami pastikan dana disalurkan langsung ke rekening kelompok tani. Tim DKPP juga turun langsung melakukan pembinaan agar pelaksanaan proyek sesuai target dan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh petani,” tambahnya.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur pertanian melalui DBHCHT ini memiliki dampak nyata dalam meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas hasil panen tembakau. Dukungan sarana pertanian yang memadai akan memperkuat daya saing sektor tembakau sebagai salah satu komoditas unggulan daerah.
Dengan realisasi pembangunan di 13 titik tersebut, DKPP Kabupaten Blitar menargetkan produktivitas dan kualitas tembakau lokal terus meningkat sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi petani serta mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan.
