Total ada 915 buruh pabrik rokok Kota Blitar di PT. HM Sampoerna Tbk. yang menerima BLT dari Mas Ibbin selaku Walikota Blitar.
Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim, Sekda Kota Blitar Priyo Suhartono, Kepala Dinsos Kota Blitar Sad Sasmintarti beserta jajaran dan Forpimcam Sukorejo Kota Blitar turut mendampingi Mas Ibbin dalam penyerahan bantuan sosial yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 tahap pertama itu.
"Tentunya ini sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kota Blitar kepada industri rokok dan teman-teman yang bekerja di bidang linting rokok ini," katanya kepada Liputanesia.co.id seusai meninjau aktivitas produksi rokok di PT. HM Sampoerna Tbk.
"Ini tadi yang kita kasih DBHCHT 915 orang dan semua warga Kota Blitar. Rata-rata yang di pabrik-pabrik rokok di Kota Blitar 90 persen warga Kota Blitar. Jadi kita memang mengimbau seluruh pihak terutama yang membutuhkan karyawan, baik sektor industri, perdagangan dan berbagai sektor untuk memprioritaskan warga Kota Blitar," ungkapnya.
Mas Ibbin melihat, PT. HM Sampoerna Tbk di dalamnya sangat padat karya dalam artian menyerap tenaga kerja. Tahun ini, pihaknya berencana menambah sekitar 1.400 karyawan meski di tengah tantangan perekonomian yang belum stabil.
"Saya kira ini penting dan kita akan terus kembangkan dan saya melihat ini prospeknya besar di Kota Blitar. Saya mendorong banyak industri juga untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Blitar," kata pria yang juga Wasekjen Pengurus Pusat GP Ansor ini.
Orang nomor satu di Kota Blitar ini turut memberikan motivasi kepada industri rokok di Kota Blitar untuk meningkatkan manajemen dalam membantu pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mengingat rokok-rokok berpita cukai resmi dari pabrik-pabrik yang beroperasi di Kota Blitar, kiranya dapat meningkatkan peranannya dalam pengelolaan penghasilannya melalui DBHCHT demi menunjang kesejahteraan buruh-buruh pabrik rokok Kota Blitar.
"Rokok ini kan ada cukainya. Cukai ini kembalinya ke PAD, ke Pemerintah Kota Blitar sendiri berbentuk DBHCHT. Dari sini hampir 30 milyar kita mendapatkan. Maka dari itu untuk karyawan saya anggap membantu juga dalam pembangunan Kota Blitar," pungkasnya.
Informasi lebih lanjut, dari 915 buruh pabrik rokok asal Kota Blitar yang bekerja di PT. HM Sampoerna Tbk. itu masing-masing orang menerima bantuan senilai Rp 800.000 dari penyaluran BLT DBHCHT tahap pertama tahun 2025.
(ADV)