Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Komite Ekraf Kabupaten Blitar Sukses Wadahi Ekspresi Pelaku Ekraf Lewat Event Ekraf Colaborart Festival

Faisal Nur Rachman
6 Des 2025, 08:29 WIB Last Updated 2025-12-06T05:03:21Z
Ketua Komite Ekraf Kabupaten Blitar, Argo Wahyu Jati Kusumo, Mendampingi Bupati Blitar Rijanto Saat Meninjau Salah Satu Stand Peserta Ekraf Colaborart Festival Tahun 2025, Jumat (5/12/2025) malam/Liputanesia.co.id/Foto: Faisal Nur Rachman.

Blitar - Pelaku-pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) di Kabupaten Blitar sepertinya dalam waktu dekat bisa lebih leluasa dan merdeka dalam mengekspresikan karya inovatif inovasinya yang berorientasi kepada optimalisasi ekonomi.

Berkat gebrakan baru yang dicetuskan Komite Ekraf Kabupaten Blitar dengan mengumpulkan semua pelaku ekraf di satu event bernama Ekraf Colaborart Festival, menandai bangkitnya ekosistem kreatif ke domain yang lebih besar. Tentu ini menjadi pintu gerbang pelaku industri kreatif menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

Colaborart Festival yang dimotori Komite Ekraf Kabupaten Blitar bersama sejumlah aktor sentris ekraf setempat, telah resmi dibuka Bupati Blitar Rijanto pada Jumat (5/12/2025) malam, di Pendopo Ronggo Hadi Negoro (RHN) dan akan berlangsung hingga Sabtu (6/12/2025).

Bupati Rijanto sendiri juga tertarik dan kagum dengan semangat pemuda kreatif Kabupaten Blitar yang sudah berani mandiri membuat sebuah acara untuk mewadahi anak-anak muda yang memiliki jiwa inovasi besar dan berfikiran visioner.

Di dalam event Ekraf Colaborart terbukti menampilkan ragam karya dan kolaborasi para pemuda generasi Z, mulai dari seni tari, UMKM kreatif, hingga karya seni visual.

Rijanto mengaku kagum melihat kreativitas para pemuda yang tampil penuh ide segar tanpa membebani anggaran daerah.

“Saya sebagai orang tua kaget ya, malam hari ini anak-anak kita generasi Z itu kreasinya luar biasa. Banyak kegiatan yang dikemas dengan sangat bagus, mulai sinden tari anak-anak, tari-tarian lain, hingga karya UMKM dan seni rupa. Yang paling penting, kegiatan kreatif ini tidak mengganggu APBD. Ini luar biasa,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah daerah siap mewadahi semangat anak muda dengan memberikan pendampingan, ruang diskusi, hingga dukungan fasilitas di masa mendatang.

“Mereka usul kegiatan ini diagendakan setahun dua kali. Tentu ini menjadi tanggung jawab kami untuk menyiapkan ruang kreasi. Kehadiran pemerintah tidak hanya soal dana, tetapi juga memberi tempat dan menyalurkan aspirasi mereka,” jelasnya.

Dalam acara itu, turut tampil komunitas film, seniman, pelaku UMKM, hingga pengrajin tembakau Selopuro yang sedang berupaya mengangkat kembali kualitas tembakau lokal agar kembali dikenal secara nasional maupun internasional.

“Saya optimis Blitar akan semakin maju kalau anak-anak muda tampil seperti ini. Potensi mereka besar sekali,” tegas Bupati Rijanto.

Terpisah, Ketua Komite Ekraf Kabupaten Blitar Argo Wahyu Jati Kusumo menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal membangun ekosistem ekonomi kreatif yang menyatukan berbagai komunitas pemuda di seluruh Blitar.

“Ini titik awal untuk membangun engagement dan komunikasi antar komunitas. Tantangannya besar karena kita membangun ekosistem ekraf di 22 kecamatan dan 248 desa,” ujarnya.

Kegiatan ini sepenuhnya digagas tanpa menggunakan APBD, melainkan hasil gotong royong komunitas. Semua perlengkapan mulai dari sound system, kostum, hingga peralatan lain disiapkan secara swadaya.

“Kami ingin menjaga agar kegiatan tidak membebani APBD. Ke depan, kami akan mengoptimalkan CSR, donatur, maupun investor untuk mendukung program,” jelasnya.

Salah satu cita-cita besar komunitas ini adalah membangun Creative Hub sebagai pusat ruang kreasi bersama. Beberapa lokasi sudah diusulkan, seperti kawasan RTPK, Amphitheater Penataran, dan RTH Kanigoro.

Creative Hub tersebut nantinya akan menyediakan fasilitas bagi anak muda seperti komputer, desain berperforma tinggi, alat roasting kopi, ruang kurasi film, studio musik, hingga peralatan produksi film profesional.

“Banyak anak punya skill, tapi tidak punya fasilitas. Creative Hub ini akan jadi ruang untuk mereka berkembang dan membuat karya yang bisa diterima pasar,” tambahnya.

Dengan semangat gotong royong antara komunitas Colaboart dan dukungan pemerintah daerah, gelaran perdana ini diharapkan menjadi pemantik pertumbuhan industri kreatif di Kabupaten Blitar.

"Kami sepakat bahwa kreativitas pemuda adalah modal besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan membawa nama Blitar ke tingkat nasional bahkan internasional," pungkas Argo.

Iklan