Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Polisi Ungkap Kasus Tindak Pidana Penggelapan dan Pemalsuan Tanah di Serang

Abdul Rahman
18 Nov 2024, 15:26 WIB Last Updated 2024-11-18T08:26:36Z
Kondisi pelaku saat ditangkap tanpa ada perlawanan, Senin (18/11/2024)/Liputanesia/Foto: Abdul Rahman.

Serang - Ditreskrimum Polda Banten berhasil Ungkap Kasus Tindak Pidana Penggelapan Hak Atas Benda Tidak Bergerak Dan Atau Pemalsuan di Desa Bojong Catang Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang, Banten, Senin (18/11/2024).

Polisi berhasil mengamankan HH (42) dan AD (65) Kepala Desa Bojong Catang. Dirreskrimum Polda Banten AKBP Dian Setyawan, menjelaskan, kronologis kejadian tersebut.

Awal mula kejadian, pelapor merupakan ahli waris dari (alm) Safeu bin Duradjak yang mempunyai bidang tanah di Blok 015 Persil 163 Desa Bojong Catang Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang seluas 3.942 M2.

Kemudian, di tahun 2018, tersangka HH melakukan penjualan bidang tanah milik pelapor kepada DM seluas 200 M2 dengan harga sebesar Rp. 13.500.000.

Dan kepada UP seluas 400 M2 seharga Rp.24.000.000, yang mana penjualan yang dilakukan oleh tersangka HH tersebut tanpa sepengetahuan dan seijin serta tanpa dasar atau alas hak kepemilikan terhadap bidang tanah tersebut.

Pada tahun 2020, untuk melegalkan perbuatannya tersebut, tersangka HH mengajukan beberapa dokumen warkah kepada tersangka AD selaku Kepala Desa Bojong Catang untuk ditandatangani.

Kemudian tersangka AD telah menandatangani, mengesahkan dan melegalkan tanpa melakukan pengecekan terhadap dokumen yang ada di Kantor Desa.

Setelah dokumen atau warkah tersebut ditandatangani oleh tersangka AD, selanjutnya dokumen atau warkah tersebut digunakan oleh tersangka untuk mengajukan permohonan mutasi nama wajib pajak dari SPPT terhadap Bidang tanah tersebut.

Sehingga pada tahun 2021 SPPT dari bidang tanah tersebut berubah nama wajib pajaknya dari awalnya atas nama Safei bin Duradjak menjadi nama tersangka HH.

"Maka dengan adanya peristiwa tersebut pelapor selaku ahli waris dari (alm) Safei bin Duradjak, merasa dirugikan dan melaporkan peristiwa tersebut ke pihak Kepolisian,” tambahnya.

Barang Bukti dari Ahmad Khotib (81) (pelapor) :

- 1 lembar Surat Ketetapan Iuran Pembangunan Daerah atas nama Safri bin Duradjak
- 1 bundle Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2019 atas nama wajib pajak Safei bin Duradjak

Barang Bukti dari GG (38) Bapenda Kabupaten Serang :

- 1 lembar fotocopy KTP pemohon (Himatul Huda).
- 1 lembar fotocopy KK (Kartu Keluarga).
- 1 lembar fotocopy Surat Pernyataan Tanah Hibah tertanggal 11 Februari 2020.
- 1 lembar fotocopy KTP pemberi hibah.
- 1 lembar fotocopy kikitir padjeg boemi atas nama Gofur bin H Bakar.
- 1 lembar surat pernyataan tertanggal 20 Februari 2020.
- 1 lembar Surat keterangan yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Bojong Catang tanggal 20 Februari 2020.
- 1 lembar Surat Pernyataan belum pernah jual tertanggal 20 Februari 2020.
- 1 lembar Pernyataan menjual/hibah tertanggal 20 Februari 2020.
- 1 lembar Surat keterangan riwayat tanah tertanggal 20 Februari 2020.
- 1 lembar Surat pernyataan kepemilikan tertanggal 20 Februari 2020.
- 1 lembar Surat pernyataan tidak sengketa tertanggal 20 Februari 2020.
- 1 lembar Surat keterangan waris tertanggal 20 Februari 2020.
- 1 (satu) lembar Surat kuasa waris tertanggal 20 Februari 2020

Barang Bukti dari saksi DD :

- 1 (satu) Bundle Daftar himpunan obyek dan subyek pajak bumi dan bangunan (Blok 001 Blok 021) Desa Bojong catang Kecamatan Petir tahun 1997/1998.
- 1 (satu) Bundle Peta Rincik (Blok 001 – Blok 021) Desa Bojong Catang Kabupaten Serang

Barang Bukti dari saksi DM :

1 lembar kwitansi penyerahan uang sebesar Rp.13.500.000,- tertanggal 02 Maret 2019 untuk pembayaran sebidang tanah seluas 200 M2 di Blok 15 Kampung Pabuaran Desa Bojong Catang Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang yang ditandatangani oleh Hukmatul Huda diatas materai cukup

Peran Tersangka HH

- Melakukan penjualan bidang tanah milik Pelapor kepada pihak lain, tanpa seizin dan sepengetahuan yang berhak atas bidang tanah tersebut,
- Mengajukan permohonan mutasi balik nama SPPT ke Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Serang terhadap bidang tanah tersebut

Peran Tersangka AD (Kepala Desa Bojong Catang)

- Membuat Surat Keterangan tentang kepemilikan bidang tanah yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;
- Menandatangani, mengesahkan dan melegalkan dokumen – dokumen atau warkah yang selanjutnya digunakan oleh tersangka Hikmatul hufa bin Artawijahar untuk pengajuan permohonan mutasi nama wajib pajak dari SPPT terhadap bidang tanah tersebut

Dian menerangkan, motif dan modus dari kedua tersangka adalah untuk mendapatkan keuntungan pribadi, mendapatkan keuntungan dengan menjual bidang tanah tanpa sepengetahuan dan seizin yang berhak.

Merubah nama wajib pajak terhadap bidang tanah tersebut sehingga pelapor selaku ahli waris tidak lagi menguasai bidang tanah tersebut dikarenakan tidak mempunyai dasar untuk menempati bidang tanahnya.

”Pasal 385 KUHP dan atau Pasal 263 KUH Jo Pasal 55 KUHP dengan Pasal 263 KUHPidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan Pasal 385 KUHPidana penjara paling lama 4 (empat) tahun,” tutup Dian.

Iklan