Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

BUMN dan Badan Gizi Kolaborasi Akselerasi Program Swasembada Pangan Nasional

Abdul Mutakim
6 Nov 2024, 16:56 WIB Last Updated 2024-11-06T09:56:02Z
Menteri BUMN Erick Thohir saat menerima kunjungan Dadan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada Selasa (5/11/2024)/Liputanesia.co.id/Foto: BUMN. 

Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir bersama Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, sepakat untuk mempercepat program swasembada pangan melalui kolaborasi strategis antara Kementerian BUMN, BUMN, dan Badan Gizi Nasional.

Pertemuan yang digelar pada Selasa (5/11/2024) ini membahas inisiatif penting, termasuk pendirian Satuan Pelayanan Gizi (SP) untuk menyediakan makanan bergizi gratis di seluruh Indonesia, dengan target menyentuh 3.000 peserta di berbagai wilayah.

"Saya mendukung sinergi antara Kementerian BUMN dan BUMN dengan Badan Gizi Nasional untuk percepatan program swasembada pangan," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis.

Menurut Erick, salah satu poin utama yang dibahas adalah inisiatif pendirian SP, yang akan menyediakan makanan bergizi secara gratis bagi masyarakat, diharapkan dapat melayani sekitar 3.000 peserta dengan pemberian makanan bergizi sekali sehari atau lima kali seminggu.

Erick menjelaskan bahwa program ini telah berjalan dalam bentuk pilot project di Magelang, yang menunjukkan potensi positif dalam meningkatkan gizi masyarakat.

"Program ini sudah berjalan di Magelang dan menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat," ucap Erick.

Lebih lanjut, Erick menekankan pentingnya peran BUMN dalam mendukung pengoperasian SP dan memastikan distribusi pangan yang merata di seluruh Indonesia.

"Dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat memastikan distribusi pangan bergizi yang merata dan berkelanjutan di seluruh Indonesia," tambahnya.

Erick juga mengungkapkan bahwa untuk mendirikan SP, dibutuhkan dana investasi sekitar Rp3 miliar - Rp5 miliar yang akan bersumber dari APBN, dukungan instansi terkait seperti TNI, serta kontribusi BUMDes dan pihak swasta.

Dalam operasionalnya, Erick memastikan bahwa APBN akan menyalurkan dana sekitar Rp 11 miliar per tahun untuk mendukung kelancaran program ini, dengan biaya operasional yang bervariasi sesuai dengan lokasi dan kebutuhan pangan di masing-masing daerah.

Lebih lanjut, Erick menyatakan bahwa SP membutuhkan dukungan ekosistem yang terintegrasi dari beberapa BUMN klaster pangan, seperti Bulog, RNI, dan PTPN, untuk memastikan kelancaran distribusi dan pengelolaan pangan.

"SP juga membutuhkan ekosistem yang terintegrasi dari beberapa BUMN, khususnya BUMN klaster pangan seperti Bulog, RNI, dan PTPN," jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut juga hadir sejumlah perwakilan dari BUMN besar seperti PLN, Pertamina, PGN, BRI, BNI, Mandiri, ID Survey, dan Telkomsel. Erick berharap bahwa keterlibatan BUMN pangan dapat memperkuat ekosistem pangan yang ada dan mendukung keberhasilan program swasembada pangan.

"BUMN akan menjadi garda terdepan dalam mendukung program-program strategis nasional. Dengan sumber daya dan kemampuan yang kita miliki, saya optimistis kita bisa mencapai target swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkas Erick.

Iklan