Bertua Br Silalahi, memanfaatkan program JKN untuk berobat ponakannya, Jum'at (08/11/2024), Liputanesia.co.id/Hengki. |
Deli Serdang - Bertua Br Silalahi, Sidoarjo II Ramunia, datang ke kantor BPJS Kesehatan Cabang Lubuk Pakam, mendaftarkan keponakannya sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), karena menjadi solusi atas jaminan kesehatan.
Di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit, Bertua mengambil sebuah keputusan tersebut karena menyaksikan betapa sulitnya kondisi keponakannya yang harus berobat secara mandiri, dengan pengeluaran biaya yang terus membengkak.
Bertua menjelaskan bahwa keponakannya ini sudah lama mengalami sakit asam lambung, dan tidak memiliki siapa-siapa yang bisa diandalkan untuk membantu biaya pengobatannya, Jum'at (08/11/2024).
Bertua juga mengerti dan merasakan kondisi bagaimana keponakan harus menanggung beban keuangan yang semakin berat karena biaya pengobatan yang tak terduga.
"Saya merasa sedih melihat keponakan saya berjuang sendiri. Dia tidak memiliki siapa-siapa lagi yang bisa diandalkan, dan biaya pengobatannya terus meningkat," ucap wanita berusia 56 tahun itu.
Selama ini, keponakannya berusaha mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya dengan cara berobat secara mandiri. Namun, pengeluaran yang terus meningkat membuatnya terjebak dalam situasi yang sulit. Bertua merasa tergerak untuk membantu, meskipun tidak dalam kapasitas finansial. Ia mulai mencari alternatif untuk meringankan beban keponakannya dan menemukan solusi yang tepat dengan mendaftarkannya ke dalam Program JKN.
“Saya memang tidak bisa membantu dalam hal keuangan, karena untuk saya sendiri saja sudah berat. Tetapi saya ingat ada program jaminan kesehatan yang menanggung seluruh biaya perobatan, BPJS Kesehatan adalah salah satu pilihan terbaik untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih terjangkau. Dengan mendaftar, saya berharap semua biaya pengobatan keponakan saya bisa ditanggung oleh BPJS. Dia bisa mendapatkan pengobatan yang lebih baik tanpa harus terbebani dengan biaya yang tinggi,” ujar Bertua.
Proses pendaftaran di kantor BPJS Kesehatan Cabang Lubuk Pakam berjalan lancar. Bertua mengisi semua dokumen yang diperlukan dan mendapatkan informasi yang jelas mengenai manfaat dan prosedur yang harus diikuti sebagai peserta Program JKN. Bertua mengaku bahwa pegawai BPJS Kesehatan dengan ramah menjelaskan berbagai program yang tersedia, termasuk perawatan kesehatan yang dapat diakses dan prosedur pengobatan yang akan dilakukan.
“Sebagai peserta BPJS, keponakan saya akan mendapatkan akses ke berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari rawat jalan hingga rawat inap, dan semua biaya pengobatan bisa ditanggung oleh BPJS. Ini adalah langkah yang sangat penting untuk menjamin kesehatannya di masa depan,” terang Bertua.
Di tengah situasi kesehatan yang semakin memprihatinkan, Bertua mengatakan bahwa upaya tersebut diharapkan dapat memberikan harapan baru. Banyak orang diluar sana yang mungkin menghadapi situasi serupa, yang terpaksa berjuang sendirian dalam menghadapi masalah kesehatan. Melalui pengalaman tersebut, Bertua ingin menyampaikan pesan pentingnya memiliki jaminan kesehatan untuk meringankan beban finansial dan memastikan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan.
“Pentingnya sistem kesehatan yang terjangkau dan aksesibel. BPJS Kesehatan hadir untuk membantu masyarakat, terutama mereka yang berada dalam kondisi sulit. Semoga lebih banyak orang tergerak untuk peduli dan mendaftarkan diri atau anggota keluarga mereka untuk mendapatkan perlindungan kesehatan, sehingga tidak ada lagi yang harus berjuang sendirian dalam menghadapi masalah kesehatan,” kata Bertua.
Bertua berharap bahwa keputusannya untuk mendaftarkan keponakannya akan menjadi titik balik bagi hidup keponakannya. Dengan adanya jaminan kesehatan, dia percaya keponakannya bisa menjalani pengobatan yang lebih baik dan fokus pada proses penyembuhan tanpa merasa tertekan oleh biaya yang terus membengkak.
“Saya sangat berterima kasih dan berharap Program JKN ini semakin berkembang dengan baik sehingga dapat membantu orang-orang yang kurang mampu seperti kami. Dengan demikian, kami tidak perlu pusing memikirkan biaya pengobatan dan bisa lebih fokus pada pemulihan diri,” tutup Bertua.