Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

BPJS Ketenagakerjaan Lhokseumawe Serahkan Santunan Kematian untuk Keluarga Nelayan

Redaksi Liputanesia
20 Okt 2025, 16:20 WIB Last Updated 2025-10-20T09:21:13Z
BPJS Ketenagakerjaan Lhokseumawe menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris, Faisal (anak dari almarhum Suhardi Zulkarnaini) peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan di Syarief Delima, Kota Lhokseumawe, Senin (20/10/2025)/Liputanesia/Foto: Istimewa.

Lhokseumawe - BPJS Ketenagakerjaan Lhokseumawe menyerahkan santunan kematian kepada keluarga nelayan peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan dalam sebuah acara di Syarief Delima, Kota Lhokseumawe, Senin (20/10/2025).

Pada kesempatan ini, BPJS Ketenagakerjaan kembali menyalurkan santunan kematian kepada ahli waris peserta sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam memberikan perlindungan kepada pekerja dan keluarganya.

Penyerahan berlangsung sekitar pukul 10.30 WIB, disaksikan sejumlah pejabat daerah, baik itu dinas terkait, Anggota DPRK Lhokseumawe, serta perwakilan nelayan yang dihadiri oleh panglima laut dari wilayah pusong dan Lhokseumawe.

Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Lhokseumawe, Fiterman Aris, menyatakan, bahwa program perlindungan bagi nelayan menjadi salah satu prioritas lembaganya. “Ini bukan yang pertama kali kami memberikan santunan kepada keluarga peserta BPJS Ketenagakerjaan, tapi ini sudah ketiga kalinya, kata Aris.

"Awal-awal saya bertugas disini yang pertama menjadi perhatiannya adalah nelayan, mengingat nelayan adalah kelompok pekerja dengan risiko paling tinggi."

"Melalui kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, mereka memiliki perlindungan jika terjadi kecelakaan kerja maupun risiko meninggal dunia." Harapan saya, semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi keluarga korban,” ucapnya.

Fiterman Aris menambahkan, BPJS Ketenagakerjaan Lhokseumawe telah bekerja sama dengan PPI Pusong, Panglima Laut Lhokseumawe, dan Panglima Laut Pusong dalam memberikan edukasi kepada para nelayan agar terlindungi dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan.

Saat ini, sebagian nelayan sudah terdaftar sebagai peserta, namun masih banyak yang belum mendapatkan perlindungan tersebut. Kedepan, diharapkan program perlindungan bagi nelayan ini dapat terus ditingkatkan melalui kerja sama dan kolaborasi dari semua pihak, baik eksekutif maupun legislatif., tandasnya.

Sementara, Anggota DPRK Lhokseumawe, Sayed Fakhri menyampaikan ucapan belasungkawa, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un."

Ia menilai, dengan adanya jaminan kematian seperti yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan, meskipun jumlahnya tidak seberapa, bantuan tersebut tetap dapat memberikan manfaat besar bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Harapan saya, program jaminan seperti ini dapat terus ditingkatkan, karena manfaatnya benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat, ” kata Sayed Fakhri mengakhiri.

Sebagai informasi tambahan, penyerahan santunan pada senin (20/10) pagi diterima langsung oleh ahli waris, Faisal (anak dari almarhum Suhardi Zulkarnaini) dengan nama kapal KM Mekkah sebesar Rp10.000.000 rupiah.

Santunan kematian ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, sekaligus menjadi pengingat pentingnya perlindungan jangka panjang bagi seluruh pekerja.

Iklan