Bupati Aceh Tamiang membuka dan sekaligus mengikuti acara work shop Pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan destinasi wisata yang merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tamiang.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua DPRK Aceh Tamiang dan juga diikuti oleh semua kepala SKPK, para Kabag Setdakab Aceh Tamiang serta para Camat. Ada 2 orang Nara sumber dalam acara tersebut yaitu, Asisten Deputi aksesibilitas dan Amenitas atau Kepala Badan Otoritas Labuhan Bajo, Dwi Marhen Yono, S. STP, M.SI dan dr. Femmy I Dalimunthe, SE., M.Si, CHE. Dan Dosen Poltekpar Medan.
Dalam sambutannya, Bupati Armia Pahmi menyampaikan apresiasi atas kehadiran Dwi Marhen Yono di Aceh Tamiang. Ia menegaskan bahwa daerahnya memiliki 77 objek wisata yang masih belum terkelola dengan baik dan membutuhkan perhatian serius agar dapat menjadi penggerak perekonomian daerah.
Dalam Laporan ketua panitia menjelaskan maksud dan tujuan mengadakan work Shop ini supaya setiap sektor- sektor dari setiap Dinas bisa menjadi tempat destinasi pengembangan wisata yang ada di Aceh Tamiang.
Bupati Aceh Tamiang menekankan kepada masing-masing SKPD untuk dapat membuat event-event yang mampu mengembangkan wisata sesuai dengan visi misi Bupati. Kalau di Jawa ada roads of rinjani. Maka di tamiang dibuat roads of tamsar. Atau roads of negeri diatas awan.
Berapa seriusnya Bupati dalam menangani wisata yang bagitu beragam di Aceh Tamiang berikut juga wisata kuliner dan wisata destinasi.
Workshop Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Pengelolaan Destinasi Pariwisata Destinasi di bagi 3 bagian, yakni;
1. Daerah Perhubungan terdiri dari wisata air terjun, negri atas awan, paret besar, air panas.
2. Kota cafe-cafe.
3. Pesisir hutan manggrove.
Dukungan Pemerintah atas pengembangan Destinasi Pariwisata sangat dibutuhkan. Potensi Daerah yang bisa kita tingkatkan, saya ingin kita sama-sama bisa mengembangkan destinasi pariwisata di Daerah kita agar PAD daerah kita bisa ditingkatkan dengan berkembangnya Destinasi pariwisata di Daerah kita.
“Kami memandang pariwisata sebagai salah satu potensi penting untuk meningkatkan pendapatan daerah. Namun, ini tentu membutuhkan komitmen, keseriusan, dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta mitra multi pihak dalam pengelolaannya,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya strategi pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pariwisata, termasuk peran aktif masyarakat sebagai penggerak lokal, penyedia jasa, hingga penjaga kelestarian lingkungan. Pemerintah, menurutnya, memiliki peran strategis dalam penyediaan infrastruktur, regulasi, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pariwisata.
Bupati juga menyampaikan harapan agar pariwisata Aceh Tamiang terus meningkat sehingga mampu menjadi salah satu destinasi unggulan di Aceh.
Selain itu, ia mendorong adanya kerjasama dengan pihak swasta maupun investor untuk memperkuat daya tarik wisata daerah.
“Semoga melalui kegiatan ini, semangat kita untuk bersama-sama membangun ekosistem pariwisata yang inklusif dan berdaya saing semakin tumbuh. Mudah-mudahan Allah SWT meridhai setiap langkah kita dalam memajukan daerah,” pungkasnya.
(LPADV 2025)