Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Tren Kekerasan Seksual Dibawah Umur Meningkat, Bupati Ciamis Duduk Bersama Pecahkan Tirani Masalah

Heru Pramono
20 Agu 2025, 12:30 WIB Last Updated 2025-08-20T05:30:00Z
Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya Duduk Bersama Bahas Sinergisitas Pemda dengan Para Tokoh Agama dan Masyarakat. Rabu (20/8/2025) Pagi di Gedung Islamic Center Ciamis./Liputanesia. (Foto: Heru Pramono)

Ciamis - Dalam rangka mensyukuri Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI) yang ke-80 Tahun, Pemerintah Kabupaten Ciamis Jawa Barat menggelar silaturahmi dengan para tokoh agama dan masyarakat se-Kabupaten Ciamis.

Kegiatan yang bertajuk "Membangun Sinergisitas Antar Pemerintah Dan Masyarakat Dalam Rangka Mengatasi Kekerasan Dan Pelecehan Seksual Pada Perempuan Dan Anak", digelar di Gedung Irfan Hilmy Komplek Islamic Center Ciamis, Rabu (20/8/2025) pagi.

Dalam sambutan awal Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya menyampaikan, tren kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak dibawah umur di Ciamis tengan meningkat.

"Ada 50 kasus yang tercatat pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan dan anak dibawah umur. Itu baru yang terdata dan tercatat tentu masih ada yang tidak terdata," terang Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya.

Kasus ini tentu menjadi keprihatinan yang mendalam dan kita harus sesegera mungkin bangkit dari keterpurakan tersebut.

"Mudah-mudah dengan cara duduk bersama seperti ini persoalan tersebut di Ciamis bisa cepat teratasi atau terselesiakan," ucap bupati.

Lebih lanjut, bupati menyebutkan, ada 43 kasus yang terjadi pada pelecehan seksial dibawah umur. Itu baru kasusnya sementara korban lebih banyak.

"Meningkatnya kasus pelecehan seksual pada anak di bawah umur, bahkan ada anak kelas 5 SD yang hamil. Dan ini sangat memalukan pelakunya itu justru bapak kandung atau guru ngajinya. Jelas ini sangat memprihatinkan," katanya.

"Hari ini sengaja diadakan kumpul bersama dengan para tokoh agama dan masyarakat untuk bersama-smaa bisa memecahkan persoalan dan ditangani bersama," bebernya.

Kita ingin mencapai Indonesia Emas 2045. Tahun 2045 bukan waktu lama tapi sebentar, namun harus dari sekarang kita lalukan langkah cepat mengantisipasi persoalan tersebut.

Bupati Menyoroti Perkembangan Zaman dan Kecepatan Tekhnologi

Pemerintah Kabupaten Ciamis sangat mendukung perkembangan zaman dan kecepatan tekhnologi. Paling tidak mengejar ketertinggal kita dari negara-negara maju.

"Kita jangan salah mengartikan dan menggunakan kecepatan tekhnologi. Informasi dunia sangat cepat dalam hitungan detik atau menit berita sudah tersebar hingga keluar negeri. Maka dalam hal ini perlu disikapi secara arif dan bijaksana" tuturnya.

Bupati menekankan "akhlak anak harus dididik secara dini. Dan ini adalah tanggung jawab bersama, " tegas bupati.

Insya Alloh dengan kebersamaan dan memiliki niat dan itikad baik dalam membangun mental dan akhalak yang baik.

Bupati menambahkan, bahwa pembangunan itu ada dua, yakni pembangunan fisik dan non fisik. Membangun jalan, irigasi, gedung san lain-lain sangat mudah manakala ada uangnya.

"Tetapi pembangunan non fisik tidak cukup dengan ada uang persoalan dapat diatasi. Maka ini harus benar-benar dari sekarang disiapkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," imbuh Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemda Ciamis, Ihsan Arsyad mengatakan, tujuan kegiatan ini untik mempererat antara Pemda Ciamis dan para tokoh agama dan masyarakat Ciamis.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Ciamis, KH. Arif Ismail Choas kepada Liputanesia mengatakan, langkah Bupati Ciamis yang diambil demikian sangatlah tepat.

"Karena untuk menyelesaikan persoalan demikian tidak hanya lembaga sekolah atau orangtua namun juga semua pihak harus ikut andil," terang Ketua PCNU Kabupaten Ciamis.

Pada dasarnya kasus demikian bukan hanya terjadi di Ciamis namun isu tersebut sudah menjadi isu internasional atau global termasuk di Indonesia.

"Pelaksanaan kegiatan silaturahmi ini saya kira ini sangat luar biasa. Karena memang menyelesaikan persoalan tersebut harus semua pihak ikut terlibat. Agar terjadi kekuatan bersama guna membantu dan menjaga selanjutnya melaksanakan tugas kita sebagai manusia di muka bumi yaitu sebagai khalifatul," pungkas KH. Arif Ismail Choas.

Iklan