![]() |
Situasi Ratusan Massa di Simpang Empat Lovi, Kota Blitar, Minggu (31/8/2025) dini hari, Liputanesia.co.id/Foto: Faisal Nur Rachman. |
Pelaksanaan kamtibmas ini menyusul adanya tindakan anarkis terhadap beberapa fasilitas umum (fasum) di Kota Blitar hingga rencana penjarahan di kantor-kantor pemerintahan maupun swasta dan markas Polres Blitar Kota (mapolresta) oleh massa yang didominasi anak-anak muda di bawah umur berkonvoi disertai geber-geber suara knalpot dan klakson motor yang keras, sebagaimana pantauan langsung di lokasi kejadian peristiwa.
Sempat terjadi ketegangan antara ribuan pemuda penjarah yang berhadapan langsung dengan aparat kepolisian hingga diambil tidakan tegas melalui penembakan gas air mata untuk memukul mundur penjarah. Ini berlangsung di Jl. Ir. Soekarno sisi selatan, Jl. Sudanco Supriyadi bagian barat hingga di Jl. Panglima Sudirman atau depan Mapolresta Blitar.
Peristiwa ini turut menjadi atensi warga lingkungan Jl. Panglima Sudirman membantu aparat kepolisian untuk menggasak mundur para penjarah muda itu yang semakin malam membikin suasana wilayah setempat menjadi lebih mencekam. Bahkam, para perusuh dan penjarah muda nekat merusak pos polisi, fasiitas umum dan berusaha menggempur Markas Polres Blitar Kota.
Bentrokan brutal pecah sejak pukul 22.00 WIB. Massa yang menamakan diri sebagai 'gerakan demokrasi' menggelar konvoi keliling kota dengan sepeda motor. Dengan suara knalpot bising (blayer-blayer), mereka melancarkan aksi vandalisme, melempari batu, hingga membakar fasilitas umum.
Sasaran utama mereka, Mapolres Kota Blitar. Massa datang dengan senjata tajam, batu, senapan angin, hingga bom molotov. Situasi pun berubah bak medan perang.
“Suasana benar-benar mencekam. Hujan batu, lemparan bom molotov, teriakan histeris, dan raungan knalpot motor membuat situasi seperti zona perang,” ungkap seorang warga sekitar yang enggan disebut namanya.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly, memimpin langsung pertahanan pasukan. Meski sempat terdesak, polisi tak mundur selangkah pun.
“Bertahan, bertahan, bertahan!” teriak Kapolres Titus berulang kali kepada anak buahnya yang berjibaku di lapangan.
Water canon sempat dikerahkan, tetapi tidak mempan. Gas air mata juga dilepaskan dalam jumlah ratusan, namun massa justru semakin beringas. Akibatnya, beberapa anggota polisi mengalami luka bacok dan lemparan batu. Dari pihak perusuh, banyak yang tumbang akibat benturan maupun terkena gas air mata.
Sedikitnya seratus orang berhasil dilumpuhkan dan diamankan polisi. Sebagian lainnya kabur meninggalkan lokasi. Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa para perusuh tidak hanya berasal dari Blitar. Ada yang datang dari Yogyakarta, Grobogan, Tuban, bahkan Kediri.
“Mereka membawa bendera merah putih, tapi tidak ada aspirasi yang jelas. Faktanya, mereka hanya melakukan perusakan dan penyerangan brutal terhadap fasilitas umum dan Mapolres,” tegas Kapolres Titus.
Polisi juga menduga kelompok ini sama dengan yang sebelumnya terlibat dalam pembakaran Gedung DPRD dan Kantor Bupati di Kediri. Kapolres Titus menegaskan bahwa apa yang terjadi bukanlah unjuk rasa.
“Tolong masyarakat jangan terprovokasi. Demo itu menyampaikan aspirasi dan diatur dalam undang-undang. Tapi ini jelas bukan demo, ini perusuh dan menjarah,” ujarnya.
Ia menegaskan tidak ada kompromi terhadap pelaku kekerasan dan perusakan. “Kami akan bertindak tegas. Tidak ada ruang bagi pengacau di wilayah Blitar. Pelaku pembacokan akan dijerat pasal 351 KUHP. Penyerangan terhadap petugas bisa dijerat pasal 170 dan 406 KUHP. Proses hukum akan berjalan sesuai aturan,” tegasnya.
Kapolres juga menyebut adanya indikasi serangan terencana. “Setelah Kediri, mereka merangsek masuk ke Blitar, menyerang beberapa titik, bahkan menjarah dan membakar. Alhamdulillah bisa kami pukul mundur. Kami juga temukan mereka membawa senapan angin dan sempat menembaki petugas untuk menerobos masuk ke Polres,” beber Kapolres Titus.
Ia menambahkan, polisi tetap bertahan sesuai SOP dan berhasil mengamankan ratusan orang yang kini menjalani pemeriksaan intensif. Di akhir pernyataannya, AKBP Titus mengajak warga tetap tenang dan bersatu melawan provokasi.
“Mari kita bersama-sama jaga Kota Blitar. Jangan terprovokasi oleh gerakan anarkis. Mohon doa agar aparat tetap kuat memberikan perlindungan dan pengayoman,” ujarnya.
Hingga Minggu pagi, situasi Kota Blitar dilaporkan berangsur kondusif setelah aparat berhasil memukul mundur massa perusuh.
Terpisah, dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar, Walikota Blitar, Syauqul Muhibbin, mengatakan, pihaknya meminta masyarakat ikut menjaga aset-aset masyarakat berupa aset yang dikelola pemerintah ditengan terjadinya peristiwa aksi-aksi liar ekstrim itu.
Dipersilahkan setiap masyarakat menyalurkan aspirasi, namun tetap dengan cara yang baik dan tidak melanggar aturan sekaligus merusak ketertiban umum.
Pemerintah Kota Blitar dikatakannya terus berbenah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mas Ibbin juga meminta maaf kepada masyarakat, jika sejauh ini sejak mengemban amanah sebagai Walikota Blitar belum memberikan pelayanan yang terbaik.
Mas Ibbin memastikan terus melakukan pembenahan dan pengembangan dalam mengemban amanah masyarakat melalui kebijakan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat.
"Kita harus mulai menjaga diri dan mulai membangun yang keras, karena masyarakat membutuhkan adanya suatu pembangunan dan perbaikan di wilayah masing-masing. Kami dari pemerintah daerah memohon maaf kalau ada kekurangan dalam menyambut dan melayani masyarakat dari program-program kami," ujarnya.
Mas Ibbin pada Sabtu (30/8/2025) sore hingga Minggu (31/8/2025) dini hari melakukan patroli keamanan di sejumlah titik untuk memantau situasi wilayah dan menjaga keamanan dari potensi kerusuhan massa yang melakukan aksi dengan berkonvoi.
Dengan mengendarai kendaraan roda dua alias motoran bersama, Mas Ibbin mengajak pimpinan dan beberapa anggota DPRD Kota Blitar hingga para ojol berkeliling di sejumlah titik. Titik pertama Mas Ibbin berkoordinasi di pelataran Pasar Wage.
Pantauan Liputanesia.co.id di lokasi, begitu tahu ada konvoi ratusan massa aksi dengan membawa kibaran bendera merah putih disertai geberan suara motor yang keras melintas di Jalan Mastrip dari arah barat ke timur, Mas Ibbin bergegas bergeser ke Jalan A. Yani depan kantor DPRD Kota Blitar.
Bersama rombongan dan Dandim 0808/Blitar yang ikut jaga di lokasi, Mas Ibbin mengantisipasi keamanan wilayah pusat Kota Blitar beserta fasum-fasum yang ada agar terbebas dari tindakan anarkisme massa yang bisa saja terjadi, mengingat di saat yang sama juga terlaporkan informasi telah terjadi perusakan sejumlah fasum di Jalan Ir. Soekarno sisi selatan, oleh ribuan massa.
Begitu datang konvoi ratusan massa yang merapat di sekitaran kantor DPRD Kota Blitar, Mas Ibbin memilih menggunakan cara persuasif dan humanis kepada ratusan massa yang ada dengan membagi-bagikan air mineral sebagai bentuk penghormatan moral. Ini dilakukan juga semata untuk meredam aksi-aksi massa yang mengarah pada anarkistis.
"Pertama-tama kami sampaikan turut bersimpati kepada seluruh pihak yang menjadi korban peristiwa akhir-akhir ini. Sebagai kepala daerah dan warga biasa, kami merasa memang proses demokratisasi perlu ada penyaluran. Tetapi penyalurannya ya kami minta untuk kondusif. Bagaimanapun juga seluruh aset pemerintah juga aset masyarakat," jelas Mas Ibbin saat dihubungi di sela-sela giat pengamanan wilayah, Minggu (31/8/2025) dini hari.
"Maka dari itu kami bersama teman-teman, bersama komunitas, masyarakat, bahkan ada komunitas ojol menjaga ya Kota Blitar ini supaya kondusif. Kami menjaga sampai pagi. Kami lebih menekankan persuasif kepada seluruh pihak untuk manahan diri menjaga wilayah masing-masing supaya fasilitas untuk masyarakat tidak rusak," sambungnya.
Disinggung soal pembagian air mineral kepada ratusan massa aksi, Mas Ibbin menuturkan tentunya itu sebagai langkah menghargai kepada mereka peserta aksi yang hendak menyuarakan aspirasi. Bagaimanapun, lanjut dia, mereka adalah juga warga negara Indonesia.
"Kami menghormati dan menghargai teman-teman yang menyampaikan aspirasi. Caranya ya seperti itu, apa yang kita punya ya kita keluarkan. Kebetulan tadi adanya air kita berikan air. Mudah-mudahan besok-besok kita lebih siap ya sehingga tidak hanya air, yang lain bisa kita berikan kepada masyarakat," ungkapnya.