Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman, memimpin langsung delegasi Indonesia yang terdiri dari perwakilan Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Luar Negeri, dan KBRI Bandar Seri Begawan. Seluruh Kepala Imigrasi negara anggota ASEAN, Timor Leste, serta perwakilan Sekretariat ASEAN turut hadir dalam forum tersebut.
Dalam kesempatan itu, Indonesia memaparkan keberhasilan mengungkap rute penyelundupan manusia melalui kerja sama erat antara aparat penegak hukum nasional dan internasional. Keberhasilan ini disebut sebagai best practice yang diharapkan dapat direplikasi di negara-negara anggota lainnya.
Selain isu penyelundupan manusia, forum juga menyoroti peningkatan keamanan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) utama. Indonesia menawarkan model transformasi strategis dengan memanfaatkan teknologi canggih, seperti autogate dan kecerdasan buatan (AI), guna mempercepat pemeriksaan sekaligus memperkuat pengawasan. Usulan kerja sama yang diajukan mencakup Border Crossing Agreement, operasi maritim bersama, serta program pelatihan terpadu bagi petugas keimigrasian.
Pada forum intelijen keimigrasian, Indonesia memaparkan inisiatif Desa Binaan Imigrasi sebagai langkah preemtif untuk mengedukasi masyarakat sekaligus mencegah praktik penyelundupan manusia dan tindak pidana perdagangan orang. Inisiatif ini mendapat apresiasi peserta forum karena menggabungkan pendekatan teknologi dengan pemberdayaan masyarakat.
Pertemuan hari pertama DGICM 2025 menegaskan komitmen bersama negara-negara anggota ASEAN dan Timor Leste dalam memperkuat kerja sama lintas batas, memerangi penyelundupan manusia, serta meningkatkan keamanan kawasan.
“DGICM merupakan forum strategis untuk membangun sinergi antarnegara dalam menjaga keamanan perbatasan, mencegah kejahatan lintas negara, serta meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian,” ujar Yuldi Yusman.
Menutup pernyataannya, Yuldi menegaskan, “Indonesia mendorong kerja sama yang lebih erat di kawasan, baik melalui pertukaran informasi, peningkatan kapasitas, maupun pemanfaatan teknologi mutakhir. Kami percaya, dengan kolaborasi yang solid, kawasan ASEAN dapat menjadi lebih aman dan tangguh dalam menghadapi tantangan keimigrasian.” []