Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Sambang Warga Binangun, Legislator Guntur Wahono Bicara Penguatan Sinergi 3 Pilar Pembangunan Desa

Faisal Nur Rachman
5 Jul 2025, 13:50 WIB Last Updated 2025-07-05T06:50:11Z
Anggota DPRD Jawa Timur Fraksi PDI-Perjuangan Guntur Wahono Saat Serap Aspirasi Warga Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar, Sabtu (5/7/2025)/Liputanesia.co.id/Foto: Ist.

Blitar - Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Guntur Wahono, berbicara terkait penguatan sinergi 3 pilar pembangunan desa saat mengunjungi warga Kecamatan Binangun, pada Rabu kemarin (2/7/2025).

Acara itu dikatakannya jadi momen penting dalam penyerapan aspirasi masyarakat sekaligus penguatan kolaborasi antara pemerintah desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Merah Putih yang melibatkan tiga kecamatan, yaitu Binangun, Wates dan Panggungrejo.

Pertemuan ini dirancang sebagai wadah konsolidasi guna menyelaraskan visi dan strategi pengelolaan potensi desa demi menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.

Guntur Wahono menekankan pentingnya sinergi dan keselarasan pemahaman antara pemerintah desa, pengurus BUMDes, dan pengelola koperasi sebagai tiga pilar utama dalam pembangunan desa. Menurutnya, sinergi ini menjadi kunci utama agar tidak terjadi tumpang tindih fungsi serta peran yang dapat menghambat efektivitas program.

“Kami sengaja mengundang seluruh kepala desa, direksi BUMDes, dan ketua koperasi dalam satu forum ini agar tercipta komunikasi yang jelas dan kesepahaman yang kokoh. Dengan demikian, semua keraguan dan tantangan yang muncul bisa kita jawab bersama,” ungkapnya, Sabtu (5/7/2025).

Guntur menegaskan bahwa, ke tiga unsur tersebut harus berjalan beriringan dan saling memperkuat satu sama lain. Kepala desa, BUMDes, dan koperasi memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi dalam menggerakkan roda ekonomi desa.

“Jika kolaborasi ini terjalin dengan baik, maka kekuatan ekonomi desa akan semakin solid. Masing-masing memiliki peran yang krusial dan jika dikelola secara sinergis, dapat menghasilkan manfaat besar bagi masyarakat,” tandas Guntur.

Lebih jauh, Guntur menjelaskan bahwa, Koperasi Merah Putih sebagai salah satu program nasional harus menjadi wadah ekonomi produktif yang mampu menggerakkan potensi lokal desa. Koperasi diharapkan menjadi instrumen pemberdayaan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.

“Koperasi yang sehat dan dikelola dengan baik akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif berpartisipasi. Ini sangat penting agar koperasi tidak hanya sebagai entitas formal, tapi benar-benar memberi dampak positif langsung ke ekonomi warga desa,” urainya.

Guntur mengingatkan, bahwa keberhasilan program ini tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah pusat semata, melainkan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen di tingkat daerah dan desa, termasuk para wakil rakyat yang memiliki tugas mengawal dan memastikan program tersebut berjalan sesuai harapan.

“Kami di tingkat DPRD provinsi memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan program nasional ini benar-benar diterapkan dan memberikan manfaat di daerah pemilihan kami, khususnya di wilayah Tulungagung dan Blitar. Ini bukan sekadar rutinitas, melainkan langkah nyata untuk mendorong kemakmuran dan kemandirian desa,” pungkas pecinta seni Langen Beksan itu.

Iklan