Dalam amanatnya, Presiden Prabowo yang berbicara dari Klaten, Jawa Tengah, menyampaikan bahwa pembentukan Koperasi Merah Putih bertujuan agar kue ekonomi dapat dinikmati secara merata hingga ke kampung-kampung.
Hal ini, tegasnya, merupakan upaya bersama untuk memberantas praktik “serakahnomics” istilah yang digunakan oleh Presiden untuk menyebut monopoli ekonomi yang hanya dikuasai oleh segelintir oknum.
Sebagai informasi, pada peluncuran serentak ini, hampir 80 ribu Koperasi Merah Putih terbentuk di seluruh Indonesia. Presiden Prabowo menggaransi bahwa koperasi-koperasi tersebut siap menjadi motor pemerataan ekonomi rakyat hingga ke desa-desa.
Hal ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia yang memiliki lebih dari 74.900 desa, sehingga diharapkan dapat memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa secara nyata.
“Kami mendukung penuh langkah Presiden Prabowo dalam membentuk Koperasi Merah Putih ini. Program ini kami yakini sebagai ikhtiar bersama agar masyarakat Aceh Tamiang, khususnya petani, nelayan, pedagang kecil, dan pelaku UMKM, dapat merasakan pemerataan ekonomi secara adil,” ujar Bupati Armia Pahmi yang mengikuti peluncuran bersama jajaran dan para Datok Penghulu se kabupaten.
Bupati Armia menambahkan, bahwa hadirnya Koperasi Merah Putih akan mempermudah akses permodalan, pendampingan usaha, serta memperluas akses pasar secara transparan. Dengan demikian, diharapkan dapat memutus mata rantai tengkulak dan menjaga stabilitas harga komoditas rakyat.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Aceh Tamiang untuk mendukung dan memanfaatkan Koperasi Merah Putih ini dengan baik, demi terwujudnya ekonomi yang berkeadilan dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat,” tutupnya. []