Kegiatan kemanusiaan yang menjadi rutinitas komunitas Doervoer di Sekretariat Doervoer di Jalan Benteng, Karang Tengah Ciamis itu ramai kegiatan.
Hadir Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya dan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ciamis, H. Iing Syam Arifin dan puluhan anggota Doervoer serta beberapa tamu undangan.
Aksi bakti sosial itupun menjaring para pendonor darah dan pemberian santunan anak yatim piatu, penderita thalasemia serta lanjut usia (lansia).
Dengan mengusung slogan khas Sunda, "Leuwih Hade Nyumbang Getih Tibatan Guyang Getih" (lebih baik menyumbangkan darah daripada menumpahkan darah sia-sia) itu diapresiasi Bupati Ciamis.
Dalam sambutannya, Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya mengatakan, "Kegiatan seperti ini sangat mulia, apalagi bagi saudara-saudara kita yang mengidap thalasemia sangat membutuhkan transfusi rutin. Dan Ini sangat membantu mereka memperpanjang usia dan menjaga kualitas hidup,” ujarnya
Sebagai bentuk dukungan, Bupati Herdiat turut menambah santunan yang diberikan kepada para penerima manfaat. Dari semula Rp100 ribu, bantuan ditingkatkan menjadi Rp200 ribu per orang.
Tak lupa, Bupati Herdiat juga mengenang mendiang alm. Yana D. Putra, sosok yang dulu aktif dalam kegiatan sosial bersama Doervoer, dan mendoakan agar almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah.
Gubernur Doervoer, Rusna Apriatna yang akrab disapa Pap Unya, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin komunitas Doervoer, dan penyelenggaraannya pun berkat dukungan banyak pihak.
“Alhamdulillah, berkat dukungan banyak pihak termasuk para ASN, donatur, dan insan media, kegiatan ini selalu dan bisa berjalan dengan baik dan lancar," terang Pap Unya akrab disapa.
Dirinya pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya dan Ketua PMI, Bapak H. Iing Syam Arifin, yang terus mendukung aksi sosial seperti ini,” tuturnya.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan ikhtiar membangun budaya gotong royong dan empati, yang semakin langka di tengah kehidupan modern.
"Setetes darah bisa jadi sejuta harapan. Doa dan senyum mereka adalah energi bagi kami untuk terus bergerak,” tambah Pap Unya
Ketua Pelaksana, Adang Sudrajat, menyebutkan bahwa tahun ini kegiatan dilaksanakan di sekretariat Doervoer yang juga berfungsi sebagai balai warga, dengan tujuan mendekatkan lokasi kepada masyarakat sekitar.
"Target awal kami hanya 50 penerima, tapi berkat antusiasme para donatur, jumlahnya melonjak menjadi 130 orang. Terdiri dari anak yatim, penderita thalasemia, dan lansia,” jelasnya.
Untuk aksi donor darah, panitia mencatat 60 pendonor telah menyumbangkan darah sejak tadi pagi.
"Aksi ini menjadi bagian dari komitmen Doervoer untuk menggelar donor darah keliling, agar lebih mudah diakses masyarakat," harapnya kedepan.
Sementara itu Gina Fauziah Ulfah, penderita thalasemia yang rutin menjalani transfusi darah sejak usia 14 tahun, menjadi salah satu penerima manfaat kegiatan ini. Ia membagikan kisah perjuangannya kepada publik.
“Saya harus transfusi darah dua minggu sekali. Satu labu darah bisa memperpanjang hari-hari saya. Alhamdulillah, biaya transfusi ditanggung BPJS, tapi ongkos ke rumah sakit tetap menjadi tantangan,” ucapnya.
Gina mengajak masyarakat untuk lebih memahami thalasemia yang merupakan penyakit genetik dan tidak menular. Pemeriksaan kesehatan pranikah menurutnya sangat penting untuk mencegah potensi turunan penyakit ini.
Gina juga mengapresiasi peran Komunitas Thalasemia Ciamis yang aktif mendampingi para penderita, di bawah kepemimpinan Nugraha.
"Komunitas ini terbuka bagi siapa saja penderita, keluarga maupun masyarakat yang ingin menjadi bagian dari gerakan solidaritas ini," pungkasnya.