Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Ziarah ke Makam Leluhur Galuh Wujud Penghormatan Tinggi dan Refleksi Hari Jadi Ciamis ke-383

Heru Pramono
13 Jun 2025, 22:50 WIB Last Updated 2025-06-13T15:50:22Z
Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, M. M Beserta Istri, Hj. Kania Ernawati Herdiat dan Unsur Forkopim Kabupaten Ziarah ke Makam Para Leluhur Galuh Ciamis. Jumat (14/6/2025) Pagi hingga Siang./Liputanesia. (Foto: doc Heru Pramono)

Ciamis - Masih di suasana peringatan Hari Jadi Kabupaten Ciamis yang ke-383, Bupati Ciamis Jawa Barat, Dr. H. Herdiat Sunarya, M. M melaksanakan ziarah ke makam para leluhur Galuh Ciamis, Jumat (13/06/2025) pagi hingga siang.

Ziarah dilaksanakan bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para pejabat pemerintah daerah, penggiat dan sesepuh budaya, serta masyarakat setempat.

Menurut Bupati Herdiat kegiatan tersebut merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa para pendiri dan pemimpin Galuh yang telah berjasa sejak abad ke-17.

"Kami masyarakat Tatar Galuh Ciamis ingin menunjukkan rasa hormat dan cinta kepada para leluhur yang telah mengabdi dengan tulus sejak tahun 1600-an. Semoga seluruh pengorbanan dan pengabdian mereka dibalas pahala oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ditempatkan di sisi-Nya," ujarnya.

Mengalami Perbedaan dari Tahun Sebelumnya Karena Kesakitan Bupati

Dikatakan Bupati Herdiat urutan kegiatan peringatan Hari Jadi mengalami sedikit perubahan.

Bila biasanya ziarah dilakukan terlebih dahulu sebelum prosesi "Ngarak Pataka" dan rapat paripurna, tahun ini ziarah dilaksanakan setelahnya.

"Perubahan ini karena kondisi kesehatan saya. Setelah kontrol kemarin, saya tidak kuat berjalan jauh, jadi untuk jadwal mengalami penyesuaian," ungkapnya

Lebih lanjut Bupati Herdiat menerangkan meskipun mengalami penyesuaian jadwal, untuk rute ziarah ke makam para leluhur tetap mengikuti pola yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dengan rangkaiannya sebagai berikut :

1. Makam Raden Adipati Arya Panji Jayanegara di Desa Imbanagara Raya, Bupati pertama Ciamis di era Galuh.
2. Makam Raden Tumenggung Wiradikusumah di Cigadung, Imbanagara.
3. Makam Raden Adipati Adikusumah di kawasan Gunung Galuh, Kelurahan Sindangrasa.
4. Makam Raden Adipati Kusumadiningrat di Kompleks Makam Jambansari, Kelurahan Ciamis.
5. Makam Raden Adipati Arya Kusumah Subrata di Sukasirna, Kelurahan Ciamis.
6. Makam Astana Gede Kawali, sebagai penutup ziarah.

"Ziarah makam ini bukan sekadar tradisi, melainkan momen reflektif yang memperkuat jati diri budaya masyarakat Galuh. Kegiatan ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya sejarah dalam membangun masa depan Kabupaten Ciamis yang berakar kuat pada nilai-nilai leluhur," tutur Bupati Herdiat.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten (Disbudpora) Ciamis, Dadan Darmawan, menyampaikan bahwa ziarah menjadi salah satu tradisi yang tidak hanya mempererat nilai-nilai kebudayaan, tetapi juga memberikan pelajaran moral bagi generasi muda.

“Makna utama dari ziarah ini adalah bentuk rasa syukur. Melalui jalan dan perjuangan para leluhur, seperti para raja dan adipati Galuh, kita hari ini bisa hidup lebih baik dan sejahtera di Ciamis. Ziarah dan doa menjadi cara kita berterima kasih kepada mereka,” ucapnya.

Dadan menambahkan bahwa nilai-nilai yang diwariskan para pendiri Ciamis, seyogianya dipelajari dan dihayati oleh generasi masa kini. Apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu harus menjadi cermin dan inspirasi dalam kehidupan modern.

"Tentu manusia tidak luput dari kekurangan, namun dari hal-hal baik yang diwariskan, kita bisa belajar dan meneladani. Saya juga mengimbau kepada pemuda Ciamis untuk terus semangat dalam menuntut ilmu, semangat berkreasi, dan berdaya saing agar dapat hidup mandiri, baik secara pribadi, sosial, maupun ekonomi," imbuhnya.

Ziarah ke makam leluhur di kompleks pemakaman para raja dan tokoh Galuh tersebut biasanya dilaksanakan setiap menjelang puncak Hari Jadi Ciamis. Meski demikian, menurut Dadan, tidak ada ketentuan baku mengenai waktu pelaksanaan ziarah.

“Ziarah itu yang utama adalah makna dan esensinya. Doa bisa kita panjatkan kapan saja. Kebetulan kemarin saya tidak bisa hadir karena kontrol kesehatan, tapi secara pribadi saya tetap mendoakan dan menyampaikan rasa hormat kepada para pendahulu,” pungkasnya.

Iklan