Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Warga Perbaiki Bendungan Cibuntung Dengan Cara Swadaya

Abdul Rahman
2 Jun 2025, 11:26 WIB Last Updated 2025-06-02T04:26:38Z
Warga bergotong-royong perbaiki Bendungan Cibuntung, Desa Sukajadi, Kecamatan Kragilan, Senin (2/6/2025), Liputanesia/Foto: Abdul Rahman.

Serang - Warga Bangkong Sukamaju Kragilan dan warga Cikasap Solear Mongpok Cikeusal melakukan swadaya, untuk membangun bendungan Cibuntung Lebak Mongpok Blok Sukamaju, Desa Sukajadi, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang Provinsi Banten. Senin (2/6/2025).

Kondisi Bendungan ini tengah menjadi sorotan dan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat setempat. Infrastruktur pengairan vital yang berfungsi mengairi lahan pertanian warga ini telah mengalami kerusakan parah.

Bendungan ini juga terkesan terabaikan selama bertahun-tahun, sehingga memicu keresahan terhadap keberlangsungan pasokan air bagi lahan garapan warga.

Melihat kondisi yang semakin memburuk tanpa adanya penanganan dari pihak berwenang, masyarakat kampung Sukamaju dan sekitarnya memutuskan untuk tidak tinggal diam (swadaya).

Dengan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas budaya lokal, warga berinisiatif menggalang swadaya, baik dalam bentuk sumbangan dana (prelek), hingga pengerahan tenaga.

"Untuk melakukan perbaikan darurat pada bagian-bagian bendungan yang paling kritis," kata warga.

Salah seorang tokoh pemerhati lingkungan Desa Sukajadi, Apipudin Syarif Maulana Syafutra, mengungkapkan kekecewaannya. "Bendungan ini adalah sumber kehidupan kami, terutama para petani," ujar Apip.

"Sudah bertahun-tahun kondisinya memprihatinkan, dan kami tidak bisa terus menunggu. Akhirnya, kami memutuskan untuk bergotong-royong dengan swadaya semampunya saja, meskipun kami tahu ini hanya perbaikan sementara," ucapnya lagi.

Kerusakan parah pada Bendungan Cibuntung ini juga berdampak langsung pada sektor pertanian di Desa Sukajadi, maupun warga masyarakat Solear Mongpok Cikeusal.

Petani mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan air yang stabil dan memadai, terutama saat musim kemarau atau ketika intensitas hujan rendah. Hal ini berpotensi menurunkan produktivitas hasil pertanian, dan mengancam kesejahteraan ekonomi petani setempat.

"Kalau bendungan ini rusak, air tidak bisa dialirkan dengan maksimal ke sawah-sawah petani. Otomatis, hasil panen bisa menurun drastis. Ini yang kami takutkan," tambah Usman Syarif, seorang petani yang turut serta dalam kegiatan gotong-royong.

Warga berharap kepada pemerintah, meskipun telah melakukan upaya swadaya, masyarakat menyadari bahwa perbaikan total dan permanen Bendungan Cibuntung-Cipari membutuhkan intervensi dan bantuan teknis serta finansial dari pemerintah daerah maupun pusat.

Mereka berharap, aksi gotong-royong ini dapat menjadi dorongan bagi dinas terkait, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) atau Dinas Pertanian setempat. Untuk segera melakukan peninjauan dan merumuskan langkah-langkah perbaikan komprehensif.

"Kami sangat berharap pemerintah daerah bisa segera turun. Kami butuh perhatian dan perbaikan yang layak dan tahan lama, bukan hanya tambal sulam. Bendungan ini adalah aset penting yang harus dijaga demi keberlangsungan pertanian dan kesejahteraan masyarakat kami," tegas Usman.

Masyarakat kampung Bangkong Sukamaju, Desa Sukajadi, Kecamatan Kragilan dan masyarakat Solear Cikeusal, menantikan respon cepat dan konkret dari pihak berwenang.

Agar bendungan Cibuntu ini dapat berfungsi secara optimal, dan menjamin ketersediaan air yang memadai, serta mendukung keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut.

Iklan