Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Walikota Blitar Turun Tangan Benahi Manajemen di RSUD Mardi Waluyo Demi Jadi RS Rujukan Terbaik

Faisal Nur Rachman
2 Jun 2025, 23:30 WIB Last Updated 2025-06-02T17:05:38Z
Didampingi Jajaran Direksi RSUD Mardi Waluyo, Walikota Blitar Syauqul Muhibbin (baju putih) Tinjau di Salah Satu Titik Fasilitas Pelayanan Kesehatan di RSUD Mardi Waluyo, Senin (2/6/2025)/Liputanesia.co.id/Foto: Faisal Nur Rachman.

Kota Blitar - Walikota Blitar Syauqul Muhibbin atau Mas Ibbin akhirnya turun tangan untuk mengatasi sejumlah persoalan yang tengah dihadapi RSUD Mardi Waluyo kini.

Pasca purnatugasnya Direktur RSUD Mardi Waluyo dr. Muhamad Muchlis pada 1 Juni kemarin, Mas Ibbin langsung menunjuk dr. Bernard Theodore Ratulangi sebagai pelaksana tugas (Plt.) direktur, Senin (2/6/2025).

Mas Ibbin hari ini juga telah memutuskan untuk inspeksi mendadak (sidak) ke seluruh wilayah rumah sakit plat merah itu. Kepada awak media ia menyampaikan, ia mengaku bertanggungjawab atas situasi apapun yang telah terjadi di RSUD Mardi Waluyo saat ini dan siap untuk melakukan perombakan besar-besaran demi mencapai ramah sakit rujukan terbaik.

Kita resmi membuat manajemen baru ya di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar ini, di bawah nahkoda salah satu dokter spesialis Plt dr. Bernard Theodore Ratulangi, setelah direktur yang lama dr. Muchlis resmi pensiun pada tanggal 1 Juni 2025 kemarin. Sebagai walikota, saya bertanggung jawab penuh terhadap manajemen RSUD Mardi Waluyo.

Saya kembali tegaskan kepada teman-teman pihak manajemen RSUD Mardi Waluyo bahwa saya ini pembina kepegawaian, jadi apapun yang terjadi terkait rumah sakit ini merupakan tanggung jawab wali kota, jelas Mas Ibbin.

Orang nomor satu di Kota Blitar ini juga menginformasi bahwa saat ini pihaknya tengah menunggu izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melakukan rotasi dan mutasi jabatan, sebagai bagian dari langkah pembenahan.

“Kami juga menunggu izin dari Kemendagri untuk melakukan rotasi dan mutasi ya. Kalau sudah dapat izin, akan langsung kami sebarkan informasinya,” jelasnya.

Menurutnya, manajemen rumah sakit saat ini perlu penyegaran menyeluruh, termasuk dalam aspek pengelolaan keuangan, penguatan fungsi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), hingga efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM).

“Dalam segi manajemen juga perlu penyegaran atau perbaruan, jadi memang banyak sekali catatannya di RSUD Mardi Waluyo ini. Mulai dari manajemen yang perlu ditata ulang, mulai dari penataan ulang terkait pengelolaan keuangan, terkait BLUD-nya ya,” papar Mas Ibin.

Mas Ibbin turut menekankan pentingnya penyesuaian antara kapasitas layanan dan jumlah tenaga kerja yang tersedia.

“Jadi meskipun ini rumah sakit pemerintah, tetap harus ada penyesuaian antara jumlah pengunjung atau pasien dengan tenaga kerjanya. SDM-nya harus berapa, ya nanti kita akan lakukan perombakan besar ya. Selain untuk penyegaran, perombakan SDM ini nanti juga untuk efisiensi, jadi siap-siap untuk kita kurangi nanti SDM-nya,” ungkapnya.

Bagi Mas Ibbin, bahwa strategi pemasaran RSUD akan difokuskan pada peningkatan kualitas fasilitas dan layanan terlebih dahulu.

“Saya kira mengenai strategi marketing-nya, kita akan fokus utama dengan fasilitas dan pelayanannya dulu. Kita ingin RSUD Mardi Waluyo bisa menjadi rumah sakit rujukan terbaik, bahkan untuk Blitar Raya dan sekitarnya,” ucapnya.

Sejumlah langkah konkret juga disiapkan dalam waktu dekat, mulai dari penerapan SOP, pembenahan sarana prasarana, pemberlakuan sistem reward and punishment, hingga peningkatan kualitas manajemen.

“Kita mulai dari menerapkan SOP, perbaikan sarana prasarana, reward and punishment, serta manajemen yang bagus. Baru kita bisa melaksanakan strategi marketing ke masyarakat luas,” tambahnya.

Sebagai bentuk keseriusannya dalam melakukan pengawasan, Mas Ibbin bahkan menyatakan akan mulai berkantor di RSUD Mardi Waluyo.

“Saya ingin cepat ya, gak lama-lama untuk perbaikan dan perombakan besar-besaran ini. Insya Allah sebulan-dua bulan ini sudah bisa dirasakan dan dinilai langsung oleh masyarakat. Bahkan, saya akan ngantor di RSUD Mardi Waluyo. Mulai minggu ini saya akan siapkan satu ruangan untuk kita mengawal dan memantau langsung terkait perkembangan di rumah sakit ini,” tegas Mas Ibbin.

Terpisah, Plt Direktur RSUD Mardi Waluyo, dr. Bernard Theodore Ratulangi, menyambut baik arahan dari Wali Kota Blitar.

“Sesuai instruksi Pak Wali Kota, kami akan bekerja secepat dan sebaik mungkin terkait optimalnya manajemen di RSUD Mardi Waluyo ini,” ujarnya.

Ia juga meminta dukungan dari seluruh elemen manajemen rumah sakit agar proses transformasi bisa berjalan dengan baik.

“Terima kasih atas kepercayaannya, kami juga minta dukungan kepada semua teman-teman manajemen agar RSUD Mardi Waluyo bisa menjadi lebih baik lagi,” pungkas dr. Bernard.

Iklan