Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Kunjungan ke Blitar, Legislator RI Sarmuji Soroti Ketimpangan Perlakuan Pelayanan Kesehatan

Faisal Nur Rachman
8 Jun 2025, 21:19 WIB Last Updated 2025-06-08T14:19:35Z
Sarmuji Saat Sampaikan Sambutan di Acara Sarasehan yang Ambil Tema Pemberdayaan Komunitas sebagai Pilar Kesejahteraan Sosial, Minggu (8/6/2025)/Liputanesia.co.id/Foto: Faisal Nur Rachman.

Blitar - Anggota Komisi 6 DPR RI Fraksi Partai Golkar Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur 6, Muhammad Sarmuji atau biasa dipanggil Sarmuji, melakukan kunjungan kerja di Blitar, Minggu (8/6/2025).

Didampingi Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Fraksi Golkar, Jairi Irawan, Anggota DPRD Kabupaten Blitar Fraksi Golkar, Namsa Ismail, Sarmuji menggelar pertemuan bersama ratusan warga Blitar di Wisata Edukasi Kampung Cokelat untuk diajak diskusi di forum sarasehan dalam tema 'Pemberdayaan Komunitas sebagai Pilar Kesejahteraan Sosial'.

Ditanya substansi sarasehan bersama ratusan warga Blitar itu, Sarmuji mengaku memang tengah menyoroti perihal isu ketimpangan pelayanan kesehatan kepada pasien yang dicover BPJS Kesehatan dan yang tidak secara nasional, termasuk di kota dan Kabupaten Blitar.

Sarmuji menekankan, perlunya perbaikan menyeluruh dalam sistem pelayanan kesehatan, khususnya terkait diskriminasi layanan antara pasien BPJS dan non-BPJS.

“Ada masukan dari masyarakat bahwa masih ada perbedaan perlakuan antara peserta BPJS dan bukan BPJS di rumah sakit. Ini tidak boleh dibiarkan. Rumah sakit, baik milik provinsi maupun pusat, harus menjunjung keadilan layanan bagi seluruh pasien,” katanya kepada awak media.

Bahkan, saat ini Ia juga menyoroti fenomena warga Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri karena merasa layanan di dalam negeri belum memuaskan, meskipun fasilitas sudah cukup memadai.

“Yang kita perlukan adalah regulasi yang memastikan pelayanan tidak hanya cepat dan tepat, tapi juga memberikan kenyamanan. Kalau tidak, orang yang mampu akan tetap memilih berobat ke luar negeri,” tambahnya.

Dikatakannya, alokasi anggaran untuk sektor kesehatan yang telah mencapai minimal 5 persen dari APBN sebagai komitmen positif pemerintah. Namun, ia menekankan pentingnya sosialisasi kesehatan kepada masyarakat.

“Di Blitar ini misalnya, kesadaran masyarakat akan kesehatan perlu ditingkatkan. Pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan,” ujarnya.

Sarmuji berharap pada acara ini menjadi simbol kolaborasi antara masyarakat, komunitas dengan wakil rakyat dalam membangun sistem sosial yang lebih baik. Fraksi Partai Golkar berharap inisiatif seperti ini dapat ditiru di daerah lain.

“Insya Allah, jika komunikasi seperti ini terus dilakukan, pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan dan sosial, akan semakin membaik, tidak hanya di Blitar, tapi juga di seluruh Indonesia,” pungkas Sarmuji.

Iklan