Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Kenang Sumbangsih Besar Bung Karno di Hari Lahirnya, Walikota Blitar Ajak Warga Selamatan Brokohan Dihibur Wayang Kulit

Faisal Nur Rachman
7 Jun 2025, 14:54 WIB Last Updated 2025-06-07T07:54:36Z
Walikota Blitar Syauqul Muhibbin Secara Simbolis Serahkan Wayang Gatutkaca (Pringgondani), Tokoh Pewayangan Idola Bung Karno kepada Ki Dalang Rudi Gareng Sebelum Pagelaran Wayang Kulit Dimulai, Jumat (6/6/2025)/Liputanesia.co.id/Foto: Faisal Nur Rachman.

Kota Blitar - Walikota Blitar Syauqul Muhibbin atau Mas Ibbin mengajak masyarakat ikut tasyakuran hari kelahiran atau istilah budaya Jawa 'Brokohan' dalam memperingati hari lahir presiden pertama Republik Indonesia, Ir. H. Soekarno atau Bung Karno ke- 124, bertempat di halaman Istana Gebang (rumah masa kecil dan remaja Bung Karno di Kota Blitar), Jumat (6/6/2025), malam.

Dalam rangka memperingati hari lahir Bung Karno, Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan selametan brokohan dan pagelaran wayang kulit.

Mas Ibbin menyampaikan, tradisi brokohan menjadi wujud syukur atas kelahiran tokoh besar bangsa, sementara wayang kulit menyampaikan pesan kebijaksanaan yang selaras dengan nilai perjuangan Bung Karno. Dia menambahkan bahwa brokohan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan bulan Bung Karno.

Menurutnya, rangkaian kegiatan ini untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa Sang Proklamator sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia.

"Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ini adalah jargon yang selalu disampaikna oleh bung Karno. Maka dari itu, kegiatan ini merupakan bagian dari kita untum tidak lupa sejarah. Khususnya tentang perjuangan Bung Karno," ungkapnya.

Selanjutnya Mas Ibbin juga menyampaikan tentang kegiatan hari ini di kota Blitar, di mana keluarga Bung Karno Ziarah ke makam Beliau.

"Pada hari ini tadi, tepat pada ulang tahun bung Karno yang ke-124. Tadi pagi kita berziarah ke makan Bung Karno beserta keluarga beliau," katanya.

Dia mengatakan bahwa kegiatan ziaroh tadi pihaknya berkesempatan mendampingi mantan Presiden RI ke-5 Indonesia yang sekaligus putri Soekarno.

"Acara ziarah tadi dipimpin langsung oleh ibu Megawati. Jadi kita seharian tadi bersama ibu Mega sekeluarga. Dan seyogyanya malam ini juga kami mengundang dari keluarga beliaunya untuk hadir di istina gebang dalam rangka brokohan atau selametan lahirnya bung Karno," imbuhnya.

Menurutnya, karena beliau adalah tokoh bangsa yang dengan kesibukan dan jadwal kegiatan yang padat maka beliau tidak bisa menghadiri acara malam ini.

"Beliau adalah tokoh bangsa, yang kesibukannya luar biasa padat, jadi beliau tidak bisa hadir pada acara brokohan malam ini. Tapi beliau menitipkan salam buat masyarakat Blitar," jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan terkait hakikat dari brokohan dan selametan tentang ulang tahun bung Karno yang diselenggarakan di Istana Gebang.

"Brokohan kalau di Blitar itu adalah tradisi di mana kalau bayi lahir itu dibrokohi. Terus kalau bengi itu lek-lek-an atau melek sambil jagongan dan wayangan," terangnya.

Mas Ibin juga menjelaskan terkait sejarah dan perjuangan tokoh yang di brokohi oleh masyarakat tersebut.

"Jadi yang brokohi ini adalah tokoh bangsa, tokoh nasional kebanggaan bangsa indonesia sekaligus kebanggaan dunia," jelasnya.

Dia juga menyampaikan kepada masyarakat sedikit tentang sepak terjang dan perjuangan bung Karno dalam sejarah Indonesia.

"Bayangkan pada era sekitar 1950-an presiden Soekarno menggagas ketika ada ketegangan antara blok barat dan blok timur. Beliau membikin gerakan non blok, dan diikuti hampir oleh separuh kekuatan dunia yang ada dibawah konsolidasi Bung Karno," katanya.

Sebagai penutup, dia menyampaikan bahwa tidak ada tokoh atau pemimpin indonesia yang sehebat bung karno.

"Di Indonesia tidak ada pemimpin negara atau presiden sehebat beliau. Jadi kalau direngking, pada era 1950-an tersebut, Bung Karno itu rengking pertama," pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam kegiatan selametan atau brokohan kelahiran Bung Karno tersebut, pemkot Blitar mengadakan pagelaran wayang kulit yang didalangi oleh Ki Dalang Rudi Gareng dengan lakon Papajar Pringgondani.

Secara harfiah, arti Papajar adalah Pembuka atau pencerahan. Sedangkan Pringgondani sediri adalah nama kerajaan Raden Gatot Kaca.

Filosofi dan makna singkatnya adalah mengisahkan tentang proses awal Gatot Kaca dalam menemukan jatinya, menjalani laku spiritual dan perjuangan batin. Sampai akhirnya siap menjadi oemimpin dan pejuang sejati.

(ADV)

Iklan