Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Endang Cahyadi Anggota DPRD Ciamis Suarakan Bencana Banjir di Lakbok dan Purwadadi

Heru Pramono
2 Jun 2025, 11:03 WIB Last Updated 2025-06-02T04:03:52Z
Endang Cahyadi Anggota DPRD Ciamis (kedua dari kiri_Baju Hitam) Saat Meninjau Banjir di Kecamatan Lakbok dan Purwadadi, Selasa (27/5/2025) kemarin./Liputanesia. (Foto: doc. Heru Pramono)

Ciamis - Anggota DPRD Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dari fraksi partai Nasdem, Endang Cahyadi konsisten suarakan penanganan bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Purwadadi dan Lakbok.

Banjir yang sudah menjadi santapan tahunan bagi warga di kedua kecamatan tersebut tidak hanya di akibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi, namun terjadinya pendangkalan serta penyempitan pada dua alur sungai yakni Sungai Citanduy dan Cilisung di wilayah hilir yang berada di Kabupaten Pangandaran.

Hal ini disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis Jawa Barat, Endang Cahyadi dari Fraksi Partai Nasdem, Senin (2/6/2025) kepada Liputanesia.

Ia menyoroti salah satu permasalahan yang menyebabkan aliran sungai menjadi terhambat, bahkan (BACK WATER) kembali air dari hilir ke hulu harus ada solusi bersama.

Menurut Endang Cahyadi yang kebetulan rumahnya dekat dengan Sungai Cilisung mengatakan, sebenarnya banjir di kedua wilayah tersebut memang sudah ada dan di alami masyarakat dari tahun ke tahun. Namun di beberapa tahun terakhir bencana banjir yang terjadi bisa di kategorikan ekstrim dan lama surut.

"Kalau dulu banjir itu ada tapi air nya memang cepat surut maksimal 4 hari, sehingga tanaman padi tidak mati membusuk. Namun kini, banjir tersebut lama surutnya sehingga harus tanam ulang dan ini sangat merugikan para petani yang saat ini sedang di hadapkan dengan musim tanam padi di sawah, " jelasnya.

Masih dari Endang Cahyadi, saat musim tanam padi berlangsung para petani biasanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 1.500.000 untuk luas lahan sawah sekitar 100 bata.

"Bisa dibayangkan, berapa kerugian petani saat ini dikarenakan lahan sawah yang sudah mereka tanami padi beberapa kali tergenang oleh banjir," tambahnya.

Perlu Adanya Penanganan Normalisasi di Hilir Sungai Wilayah Kabupaten Pangandaran

Lebih lanjut, Endang Cahyadi menjelaskan, berdasarkan data yang di terima dari BPBD Kabupaten Ciamis di Kecamatan Lakbok terdapat 839 hektare sawah terendam banjir dan 164 KK terdampak banjir. Lebih parah lagi wilayah Kecamatan Purwadadi, sekitar 1.239 hektare sawah terendam dan 337 KK terdampak.

"Meski saat ini banjir sudah berangsur surut, namun permasalahan banjir ini perlu perhatian khusus dari Kementrian PUPR dan Kementerian Pertanian untuk bisa melakukan normalisasi Sungai Cilisung dan Citanduy yang berada di wilayah Kabupaten Pangandaran," tandasnya.

"Saya rasa ikhtiar Pemda Ciamis sudah maksimal dengan selalu melakukan normalisasi dan adanya Pompanisasi. Namun aliran air tidak akan maksimal ketika terjadi pendangkalan dan penyempitan di wilayah Kabupaten Pangandaran. Hal ini perlu ada solusi bersama," tegas Endang Cahyadi.

Pihaknya berharap, adanya kerja sama antara Pemda Ciamis, Pangandaran, BBWS Citanduy, Pemprov Jabar serta pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian untuk sesegera mungkin mendorong dinas terkait agar melakukan normalisasi pada kedua sungai tersebut.

"Kami pun akan berusaha meski dengan segala keterbatasan yang ada untuk merealisasikan penanganan banjir di kedua wilayah tersebut," ungkapnya.

Endang pun mengapresiasi kepada Pemda Ciamis melalui BPBD, Dinas PUPRP, BBWS Citanduy, Muspika, para kepala desa dan relawan yang sudah memberikan bantuan dan kontribusi baik nya dalam upaya penanganan banjir yang terjadi tempo kemarin.

"Khususnya saya ucapkan terima kasih kepada Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya, M.M yang sudah datang ke lokasi sekaligus memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena banjir," pungkasnya.

Iklan