Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Omset Pedagang Kuliner di Alun-Alun Ciamis Melonjak Tajam 3-5 Lipat Dari Sebelumnya

Heru Pramono
2 Mei 2025, 14:26 WIB Last Updated 2025-05-02T07:26:29Z
Maman Sudarman Salah Satu Pedagang di Pusat Kuliner Alun-Alun Ciamis. Kamis (1/5/2025) Petang./Liputanesia. (Foto: Heru Pramono).

Ciamis - Para pedagang di pusat kuliner (Food Court) Alun-Alun Ciamis Jawa Barat tampak gembira, pasalnya pendapatan (omset) penjualannya melonjak tajam.

Tak tanggung-tanggung pendapatan (omset) penjualan setelah pindah (relokasi) ke pusat kuliner Alun-Alun Ciamis perhari bisa mencapai 3-5 kali lipat dibanding sebelum pindah ke pusat kuliner alun-alun Ciamis.

Sejak Covid 19 sekitar tahun 2020-2024 para pedagang khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitaran Alun-Alun Ciamis mengalami kemesorotan/anjlok yang luar biasa.

Tapi tidak untuk sekarang, terlebih setelah para PKL pindah (relokasi) ke pusat kuliner Alun-Alun Ciamis yang baru diresmikan Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya 2 minggu yang lalu, para pedagang kuliner alun-alun Ciamis mengalami lonjakan tajam omset penjualannya.

Hal ini disampaikan Maman Sudarman salah satu pedagang makanan (kuliner) Batagor di Alun-Alun Ciamis. Kamis (1/5) petang kepada Liputanesia.

Ia mengungkapkan, omset penjualan dagangannya (Batagor) per hari naik 3-5 kali lipat dibandingkan sebelum pindah (relokasi) ke pusat kuliner Alun-Alun Ciamis.

"Ya, Alhamdulillah, setelah pindah (relokasi) kesini, omset penjualannya dirasa meningkat tajam. Ada kemajuan yang siginifikan, omset bisa mencapai 3 sampai 5 kali lipat dari hari biasanya apalagi jika pas hari libur seperti sekarang ini," terangnya.

Diceritakan Maman, sejak covid 19, sekitar tahun 2020-2024 para pedagang khususnya di area alun-alun Ciamis mengalami anjlok yang sangat drastis.

"Tapi, alhamdulillah sekarang dengan sudah jualan di pusat kuliner Alun-Alun Ciamis ini omset penjualannya meningkat tajam," katanya.

Dirinya berharap "semoga keramaian pengunjung, kelancaran dan ramai pembeli semakin meningkat, " harapnya.

Dijelaskan Maman, pengunjung sekarang banyak jajan berbeda dengan sebelumnya saat di bawah, pengunjung hanya datang jalan-jalan terus entah kemana, tapi sekarang pengunjung jalan-jalan terus jajan.

"Kenaikan omset sekarang per hari bisa mencapai 3 sampai 5 kali lipatnya. Semula berjualan laku waktu di bawah paling 1 atau 2 kilo (kg), tapi sekarang setelah pindah ke pusat kuliner, per hari bisa mencapai 3 sampai 5 kilo gram, apalagi jika libur seperti ini bisa lebih," ujarnya.

Harga Makanan Murah Meriah Tidak Hilangkan Status PKL Sebelumnya

Meski pusat kuliner sudah di tempatkan di tempat yang lebih megah dan nyaman, harga masih sama dengan harga biasa saat PKL di bawah.

Maman menjelaskan, kenapa murah, disini kami sebelumnya PKL sekitaran Alun-Alun Ciamis sehingga harga jual kami tetap sama dengan sebelumnya PKL di bawah.

"Tepenting bagi pedagang adalah bagaimana menarik pelanggan, selain murah rasa pun tetap diutamakan," ucapnya.

Menentukan Tarif Sewa Atau Retribusi Melihat Perkembangan 2-3 Bulan Kedepan

Disinggung tarif sewa lapak/stand jualan yang kini sedang dikaji pemerintah, Maman mengungkapkan, kita lihat perkembangan 2-3 bulan kedepan.

Dirinya sudah mendengar tarif sewa sedang dikaji pemerintah, kami akan mengikuti. Hanya mengenai besaran berapa-berapanya kami belum tahu.

"Ini kan masih baru, memang selama kurang lebih 2 minggu ini omset penjualannya meningkat tajam. Kita belum tahu keramaian kedepannya, tapi mudah-mudah tetap ramai seperti sekarang syukur bisa lebih rame lagi jualan disini kedepanya," imbuhnya.

Menyoal besaran sewa nantinya, Maman mengungkapkan, "tidak masalah (no pronlem) jika kelak harga sewa akan ditetapkan sepanjnag terjangkau bagi kami pedagang siap-siap saja," imbuhnya.

Maman berharap untuk bisa menambah keramaian kedepannya perlu ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya bisa menambah ramai pengunjung dan pembeli (jajan)," pungkasnya.

Iklan