Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Ketua DEN: Perlambatan Ekonomi Bisa Terjadi di Masa Transisi Pemerintahan

Redaksi
7 Mei 2025, 23:34 WIB Last Updated 2025-05-07T16:34:01Z
Ketua DEN Luhut B Pandjaitan.

Jakarta - Koreksi pertumbuhan ekonomi bisa terjadi di masa transisi pemerintahan, seperti pada pergantian kabinet pada 2014. Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 berada pada level 4,87% (year-on-year/yoy), lebih rendah bila dibandingkan dengan capaian beberapa tahun terakhir.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dalam akun Instagram @luhut.pandjaitan, dikutip di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

“Semua perlu tahu bahwa pola seperti ini bukan hal baru. Karena pada masa transisi pemerintahan 2014, kuartal pertama dan kedua juga tumbuh di bawah 5%. Artinya, dalam masa penyesuaian seperti ini, perlambatan bisa terjadi,” kata Luhut.

Menurut dia, salah satu faktor utama perlambatan kali ini adalah kontraksi konsumsi pemerintah. Karena itu, percepatan belanja negara menjadi kunci.

Luhut mengutarakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu motor penting untuk mengakselerasi belanja negara.

Dampak nyata akan tercipta dari program ini, salah satunya menghidupkan simpul ekonomi desa seperti petani sayur, peternak ayam, penjual telur, hingga pelaku UMKM lokal.

Di samping konsumsi pemerintah, Luhut juga mewaspadai perlambatan konsumsi rumah tangga, investasi yang dianggap belum pulih optimal, tekanan ekspor akibat kondisi global, hingga pertumbuhan wilayah yang belum merata. Maka, pemerataan dan percepatan harus dijalankan secara simultan.

“Karena itu, kita semua perlu menjaga semangat kebersamaan. Dalam situasi seperti ini, bukan saatnya saling menyalahkan. Kita butuh kerja nyata, kolaborasi lintas sektor, dan keberanian untuk mengambil keputusan penting,” ucap Luhut.

Dia menyinggung arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyederhanakan regulasi, memperkuat kemitraan dagang, serta menjaga keseimbangan hubungan ekonomi global sambil memastikan perlindungan bagi rakyat kecil.

Dia menekankan kekuatan dan arah pembangunan Indonesia bergerak ke arah bersama, baik dari desa hingga pusat maupun dari bawah ke atas.

“Saya percaya bila kita bekerja secara kompak dan terintegrasi, kita bukan hanya mampu melewati masa sulit ini, tetapi juga mempercepat langkah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kita cita-citakan bersama,” imbuh Luhut, menambahkan. []

(YHr)

Iklan