![]() |
Ketua Yayasan Sekolah Inspirasi Bangsa, Rahmah Nur Rizki, di Gedung SKB, Karang Baru, Aceh Tamiang, Minggu (11/5/2025)/Liputanesia/Foto: Andi Chandra. |
Program ini berlangsung selama 1 tahun (KOBER), dan 10 bulan untuk BETA serta Remaja, dengan pendekatan pendidikan menyeluruh yang fokus pada penguatan karakter, potensi diri, dan keterampilan hidup, Selasa (12/5/2025).
Dalam program KOBER, peserta dilatih untuk mengoptimalkan 10 tugas tumbuh kembang anak, meningkatkan keterampilan hidup (life skill), serta mendapatkan pendampingan dari mentor ramah anak yang menjadikan proses belajar terasa menyenangkan.
Tak hanya itu, tersedia juga parenting class gratis bagi para wali murid, guna memperkuat peran keluarga dalam mendidik anak.
Program BETA dirancang untuk anak-anak usia sekolah dasar, dengan fokus utama pada peningkatan kepercayaan diri, pengenalan potensi diri, pembiasaan adab, serta kegiatan kreatif dan inspiratif seperti kunjungan ke berbagai tempat yang memberikan wawasan baru.
Sementara itu, AKSI Remaja menargetkan kalangan remaja dengan kegiatan seperti konseling individu dan kelompok, parenting class, outbond, serta kunjungan inspirasi (KUKIS) untuk memperluas wawasan dan pengalaman.
Ketua Yayasan Sekolah Inspirasi Bangsa, Rahmah Nur Rizki, mengatakan, di Sekolah Inspirasi Bangsa juga ada program KAK SUSI, yang merupakan program beasiswa untuk anak2 yatim, piatu dan dhuafa berprestasi di Sekolahnya.
KAK SUSI merupakan sebutan program beasiswa di Sekolah Inspirasi Bangsa dengan menghimpun donasi dari orang2 baik di Aceh Tamiang bahkan diluar Aceh Tamiang dengan bergotong royong bersama untuk memberikan beasiswa kepada anak2 Calon penerima beasiswa KAK SUSI.
Rahma Nur Rizki juga menyampaikan dalam pidatonya bahwa Karakter itu dapat dibangun dengan 3 cara : 1. Dipaksa, 2. Terpaksa, 3. Biasa.
Setiap hari di sekolah inspirasi anak2 dipaksa untuk ngomong didepan, suka tidak suka, sehingga anak2 yang ada di sekolah inspirasi menjadi biasa untuk tampil dan berbicara didepan.
Begitulah yang dilakukan pembentukan karakter dengan dipaksa hingga terbiasa. Dan tentunya ini butuh proses dan waktu, pungkasnya.