Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

SMA se Blitar Diduga Tarik Pungli Berkedok Sumbangan, GPI Siap Lapor APH

Faisal Nur Rachman
19 Feb 2025, 15:38 WIB Last Updated 2025-02-19T08:38:15Z
Ketua LSM GPI Jaka Prasetya, Rabu (19/2/2025)/Liputanesia.co.id/Foto: Faisal Nur Rachman.

Blitar - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) siap melaporkan setiap orang di lembaga satuan pendidikan SLTA sederajat se Blitar Raya yang melakukan tindakan dugaan pungutan liar (pungli) berkedok sumbangan, pembayaran SPP dan sebagainya kepada Aparat Penegak Hukum (APH).

Ketua LSM GPI Jaka Prasetya menegaskan pihaknya siap membawa kasus-kasus dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan pendidikan kepada APH tatkala informasi dari masyarakat bahwasanya telah terjadi atau muncul bukti permulaan yang cukup adanya tindakan dugaan pungli.

Awalnya dia menyayangkan adanya informasi masyarakat yang masuk terkait dugaan kasus pungli di sebuah lembaga pendidikan tingkat atas di Blitar.

"Kalau misalkan itu terjadi sangat kami sayangkan. Karena saya pribadi yang lahir dari dunia pendidikan kami menyayangkan apabila dikotori tindakan korup. Kami akan melawan dengan melaporkan kepada aparat penegak hukum jika benar-benar telah terjadi pungli," ungkap Jaka kepada awak media, Rabu (19/2/2025).

"Saya sebagai alumni SMA negeri Garum jelas itu akan kami lawan. Kalau terjadi dugaan pungli di SMA se- Blitar Raya khususnya di SMA negeri Garum, kami protes keras kepada kepala sekolah SMA negeri Garum dan akan kami lawan. Ada data nanti kita sampaikan ke Aparat Penegak Hukum telah ada dugaan korupsi di dalam pengelolaan dana yang bersumber dari walimurid," sambung dia.

Informasi yang dihimpun Liputanesia.co.id, ada informasi dari lapisan masyarakat terkait adanya dugaan tindakan pungutan liar di SMA Negeri Garum. Pungutan liar ini diduga dihadirkan melalui skema pembayaran sumbangan atau tarikan dana tertentu untuk dikelola lembaga sekolah melalui komite.

Saat mencoba mengkonfirmasi kepala sekolah SMA Negeri Garum melalui sambungan telepon, Liputanesia.co.id tidak mendapatkan respon balik dari yang bersangkutan hingga berita ini dikirim ke redaksi untuk ditayangkan.

Iklan