![]() |
Ilustrasi Gambar Telur, Jumat (27/12/2024)/Liputanesia.co.id/Foto: Faisal NR |
Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar, Roffi Yasifun menuturkan, harga telur hampir dipastikan naik setiap menjelang tahun baru. Hal ini ternyata menurutnya tidak membuat para peternak ayam petelur di Blitar cukup menyambut baik.
Ini dikarenakan, permintaan tinggi tersebut tidak sejalan dengan kapasitas produksi yang menurun karena cuaca ekstrem di akhir tahun.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, harga telur saat ini berkisar di angka Rp 27 ribu hingga 28 ribu per kilogram (kg). Harga lebih tinggi bisa terjadi pada konsumen di luar daerah. Karena, mereka jauh dari pusat produksi komoditas peternakan tersebut.
"Harga telur dari peternak berkisar di angka Rp 26 ribu sampai Rp 26,5 ribu per kg. Itu cukup wajar pada momen-momen besar seperti Hari Raya Idul Fitri maupun Natal dan Tahun Baru. Kami amati setiap pergantian tahun selalu ada kenaikan harga. Harga tersebut stabil sejak pekan pertama bulan ini,” ungkap dia, Jumat (27/12/2024).
Diungkapkannya, kenaikan harga ini bukan hanya akibat permintaan tinggi. Cuaca tidak bagus di bulan Desember juga berdampak pada penurunan produksi sekitar 20 persen dibandingkan saat kondisi cuaca normal.
Permintaan tinggi yang tidak diimbangi dengan jumlah produksi yang memadai ini membuat harga telur naik.
“Tingkat penurunan produksi tiap peternak berbeda-beda. Ada yang hanya 5 persen atau 8 persen, tapi ada juga yang sampai 30 persen. Rasio penurunan produksi ini terpaksa ditutup dengan menaikkan harga sekitar Rp 2 ribu per kilogram," tukasnya.
Harga telur Rp 26 ribu per kg hampir dipastikan tidak mungkin dinikmati masyarakat atau konsumen. Sebab, para pedagang harus mengeluarkan ongkos untuk pengiriman barang agar sampai ke konsumen. Biasanya, kebutuhan distribusi tersebut diakumulasi mencapai Rp 1.000 per kg.
“Untuk wilayah yang bukan penghasil telur biasanya membutuhkan pedagang besar dan pedagang kecil untuk sampai ke tangan konsumen. Pada tataran pedagang ini biasanya juga mengambil keuntungan dari risiko usaha,” pungkasnya.