Kedatangan mereka bertujuan untuk menggali lebih dalam informasi mengenai peristiwa yang menghebohkan ini dan memastikan proses penyelidikan berjalan secara transparan.
"Hari ini kami datang untuk melihat langsung lokasi penemuan jasad ini. Kami prihatin dengan kejadian yang sangat menyedihkan ini dan berharap bisa mendapatkan informasi yang lebih detail dari lokasi," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, yang turut serta dalam kunjungan tersebut.
Kasus ini mendapat perhatian serius setelah tujuh jasad ditemukan mengambang di belakang Masjid Al Ikhlas, Perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Bekasi, pada Minggu (22/9/2024) pagi.
Kepolisian menduga kejadian ini terkait dengan aksi tawuran antar kelompok remaja yang terjadi di kawasan tersebut. Dalam perkembangan terbaru, polisi telah menangkap 15 tersangka, tiga di antaranya kedapatan membawa senjata tajam.
Habiburokhman menjelaskan bahwa terdapat beberapa informasi yang belum terungkap melalui media, salah satunya adalah dugaan adanya palung sedalam enam meter di kali tersebut. Palung ini disebut menjadi faktor penyebab kematian beberapa korban yang mencoba melarikan diri dari patroli polisi.
"Kami mendengar tentang palung di kali ini yang cukup dalam, dan mungkin ini yang menjadi penyebab mereka tenggelam. Namun, kami tidak ingin berasumsi lebih dulu," ungkapnya.
Anggota Komisi III DPR RI lainnya, Habib Aboe Bakar Al Habsy, juga mengungkapkan adanya sekitar 60 remaja yang berkumpul di sebuah gubuk sebelum peristiwa ini terjadi. Saat patroli polisi mendatangi lokasi, ditemukan sejumlah senjata tajam, salah satunya berbentuk celurit.
"Memang jumlahnya sangat banyak, sekitar 60 orang. Polisi hanya sembilan. Setelah patroli datang, mereka nyebur ke kali tanpa menyadari ada palung di situ," kata Aboe.
Meski begitu, Aboe juga mempertanyakan beberapa hal terkait penyebab kematian para korban.
"Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah mereka menceburkan diri atau ada faktor lain yang menyebabkan mereka jatuh? Kami menunggu hasil autopsi untuk mendapatkan kepastian penyebab kematian ini," ujarnya.
Komisi III menegaskan bahwa mereka akan mengawal kasus ini hingga tuntas dan mendukung penuh proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota.
"Kami harap penyelidikan ini dilakukan secara transparan dan profesional. Ini penting agar tidak ada spekulasi yang menyesatkan," tegas Habiburokhman.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir beberapa anggota Komisi III lainnya, termasuk Arteria Dahlan, Nazaruddin Dek Gam, dan Heru Widodo, serta Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Dani Hamdani, yang mendampingi rombongan.
Pewarta: Abdul Mutakim