Papan informasi kegiatan rekonstruksi jalan Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang-Banten, Kamis (1/8/2024)/Liputanesia/Foto: Abdul Rahman. |
Warga mengeluh karena pengerjaannya terkesan lambat. Dampak dari lambatnya pengerjaan proyek berimbas dengan mata pencarian warga sekitar, hal itu dikarenakan warga pinggiran jalan tersebut rata-rata UMKM menengah atau warungan.
Sejak dari hari Senin (5/8) hingga Selasa (6/8), pekerjaan rekonstruksi jalan itu berhenti. Sedangkan warga yang bergantung hidup dengan berjualan disekitar proyek merasa kebingungan karena sedikit pemasukan.
Dani, salah seorang warga yang berada di pinggir jalan itu mengungkapkan bahwa semenjak proyek itu berlangsung, penghasilannya sedikit terganggu.
"Saya merasa sedikit terganggu dengan terhentinya pekerjaan jalan ini. Karena para pelanggan saya pada mencari tempat lain untuk berbelanja," ungkapnya.
Dia berharap, agar proyek jalan itu secepatnya diselesaikan agar warga yang berada di sekitar proyek itu bisa berbenah kembali dan menarik kembali pelanggannya.
Bukan cuma itu saja, info yang berseliwiran juga mengatakan, bahwa diduga para pekerja jalan itu juga tidak mendapatkan perhatian secara maksimal, sehingga membuat para pekerja pulang semuanya.
Kami pun mencoba mendapatkan informasi lebih lanjut dari pelaksana kegiatan proyek rekonstruksi jalan Desa Ranjeng (Perumahan Bumi Ciruas Permai 1) Kecamatan Ciruas.
Akhirnya, Iip, sang pelaksana kegiatan proyek rekonstruksi menjelaskan, bahwa besok akan melanjutkan kembali kegiatan pengecoran karena itu adalah bagian dari baching plan, tandasnya.
Namun, lanjut Iip, permasalahan para pekerja yang yang tidak mendapatkan pelayanan maksimal, dia mengatakan, bahwa dia akan mengkonfirmasi ke mandornya, kata lip.
"Kalo terkait ini saya konfirmasi ke mandornya," singkat Iip sambil melambaikan icon wa terimakasih.
(Abdul Rahman)