Kordiv HP2H Panwaslih Kota Langsa, Sri Wahyuni, saat memberikan sambutan, Jum'at (23/08/2024), Liputanesia/Hengki. |
Kota Langsa - Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) menggelar kegiatan evaluasi dan pendampingan, pengawasan Pemilu partisipatif yang aksibel bagi penyandang disabilitas di Kota Langsa.
Kegiatan berlangsung di Aula Sekretariat Panwaslih Kota Langsa, Jalan Jendral Ahmad Yani, Gampong Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Jum'at (23/08/2024).
Pemateri kegiatan Komisioner Panwaslih
Kordiv P3S Marida Fitriani, Kordiv HP2H Sri Wahyuni, Ketua DPC PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) Marzuki Ismail, dan hadir peserta kegiatan perwakilan dari Sekolah Luar Biasa Negeri dan beberapa masyarakat disabilitas, serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Kordiv P3S Panwaslih Kota Langsa, Marida Fitriani, pada peserta menyampaikan, selesai Pemilu bidangnya tidak ada menerima laporan pengaduan dari teman-teman disabilitas yang tidak dapat undangan untuk menggunakan hak pilihnya.
Pemilu 2024 yang sudah kita lalui, alhamdulillah sudah berjalan dengan baik dan terlepas dari penilaian publik terhadap proses Pemilu itu positif atau negatif bahwa kita tandai proses Pemilu 2004 itu berjalan dengan baik, ditandai dengan tidak adanya gugatan khususnya Kota Langsa baik dari peserta Pemilu, kemudian dari penyelenggara Pemilu, terlebih dari peserta Pemilu yang kita sebut hari ini adalah pemilih.
“Ketiga elemen penting itu tidak ada menyampaikan persoalan terkait negatifnya proses pelaksanaan Pemilu 2024. Oleh karena itu, kami hari ini dan kita semua harus bersyukur bahwa proses itu sudah berjalan baik, terbukti sudah terpilih. Terlepas dari ini, apakah di dalam ruangan ini memilih presiden yang sudah terpilih?,” ungkapnya.
Sementara Kordiv HP2H Panwaslih Kota Langsa, Sri Wahyuni, menyampaikan, kegiatan evaluasi ini membahas berapa besar persentase suara dari disabilitas dalam Pemilu lalu agar pada Pilkada nanti dapat meningkat.
“Karena kita telah melewati pesta demokrasi Pemilu, sudah melewati satu tahap dan pesta demokrasi yang selanjutnya akan kita lakukan tahap yang kedua yaitu pesta demokrasi Pilkada,” ucap Sri Wahyuni.
Pemilihan Kepala Daerah yaitu Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota serta Bupati dan Wakil Bupati.Insya allah kemungkinan kalau tidak ada perubahan di tanggal 27 November tahun 2024.
Kegiatan berlangsung di Aula Sekretariat Panwaslih Kota Langsa, Jalan Jendral Ahmad Yani, Gampong Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Jum'at (23/08/2024).
Pemateri kegiatan Komisioner Panwaslih
Kordiv P3S Marida Fitriani, Kordiv HP2H Sri Wahyuni, Ketua DPC PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) Marzuki Ismail, dan hadir peserta kegiatan perwakilan dari Sekolah Luar Biasa Negeri dan beberapa masyarakat disabilitas, serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Kordiv P3S Panwaslih Kota Langsa, Marida Fitriani, pada peserta menyampaikan, selesai Pemilu bidangnya tidak ada menerima laporan pengaduan dari teman-teman disabilitas yang tidak dapat undangan untuk menggunakan hak pilihnya.
Pemilu 2024 yang sudah kita lalui, alhamdulillah sudah berjalan dengan baik dan terlepas dari penilaian publik terhadap proses Pemilu itu positif atau negatif bahwa kita tandai proses Pemilu 2004 itu berjalan dengan baik, ditandai dengan tidak adanya gugatan khususnya Kota Langsa baik dari peserta Pemilu, kemudian dari penyelenggara Pemilu, terlebih dari peserta Pemilu yang kita sebut hari ini adalah pemilih.
“Ketiga elemen penting itu tidak ada menyampaikan persoalan terkait negatifnya proses pelaksanaan Pemilu 2024. Oleh karena itu, kami hari ini dan kita semua harus bersyukur bahwa proses itu sudah berjalan baik, terbukti sudah terpilih. Terlepas dari ini, apakah di dalam ruangan ini memilih presiden yang sudah terpilih?,” ungkapnya.
Sementara Kordiv HP2H Panwaslih Kota Langsa, Sri Wahyuni, menyampaikan, kegiatan evaluasi ini membahas berapa besar persentase suara dari disabilitas dalam Pemilu lalu agar pada Pilkada nanti dapat meningkat.
“Karena kita telah melewati pesta demokrasi Pemilu, sudah melewati satu tahap dan pesta demokrasi yang selanjutnya akan kita lakukan tahap yang kedua yaitu pesta demokrasi Pilkada,” ucap Sri Wahyuni.
Pemilihan Kepala Daerah yaitu Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota serta Bupati dan Wakil Bupati.Insya allah kemungkinan kalau tidak ada perubahan di tanggal 27 November tahun 2024.
Foto bersama narasumber dan peserta. |
“Jadi di sini ada beberapa hal yang kami perhatikan ketika Pemilu di tanggal 14 Februari 2024 lalu, ada beberapa catatan penting bagi kami terkait tidak menggunakan hak pilihnya,” jelas Kordiv HP2H.
Seperti kita liat pada surat suara, dibawah ada ada kolom disabilitas, dari catatan kami himpun itu yang melakukan partisipasi menggunakan hak pilihnya tidak lebih dari pada 30%.
Sangat disayangkan, karena kita memiliki hak, namun tidak digunakan. Disini kami tidak tahu apa alasannya tidak menggunakan hak pilih teman-teman disabilitas.
Untuk Pilkada kedepan semoga suara disabilitas lebih meningkat walau tidak mencapai 100%, gunakan hak pilih anda, dikarenakan tidak ada surat suara khusus, saran saya pergi ke TPS dengan orang yang kita percaya atau minta di dampingi oleh petugas di TPS, harap Sri Wahyuni.
Selanjutnya Ketua DPC PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) Marzuki Ismail, lebih mengajak para peserta untuk berperan aktif dalam Pilkada mendatang.
Dilihat apakah nama kita terdata sebagai pemilih, apabila tidak bisa segera lapor, bila sudah terdaftar maka harus kita pergunakan hak pilihnya dengan hadir ke TPS untuk memilih sesuai dengan hati nurani kita tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Ayo kita gunakan hak pilih kita walau disabilitas namun gak kita sama untuk memilih calon Walikota dan Wakil Walikota Langsa pada pilkada mendatang, pungkas Marzuki Ismail.
Selesai acara serimonial evaluasi dan pendampingan, pengawasan Pemilu partisipasi yang aksibel bagi penyandang disabilitas dilanjutkan dengan forum diskusi tanya jawab.
Seperti kita liat pada surat suara, dibawah ada ada kolom disabilitas, dari catatan kami himpun itu yang melakukan partisipasi menggunakan hak pilihnya tidak lebih dari pada 30%.
Sangat disayangkan, karena kita memiliki hak, namun tidak digunakan. Disini kami tidak tahu apa alasannya tidak menggunakan hak pilih teman-teman disabilitas.
Untuk Pilkada kedepan semoga suara disabilitas lebih meningkat walau tidak mencapai 100%, gunakan hak pilih anda, dikarenakan tidak ada surat suara khusus, saran saya pergi ke TPS dengan orang yang kita percaya atau minta di dampingi oleh petugas di TPS, harap Sri Wahyuni.
Selanjutnya Ketua DPC PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) Marzuki Ismail, lebih mengajak para peserta untuk berperan aktif dalam Pilkada mendatang.
Dilihat apakah nama kita terdata sebagai pemilih, apabila tidak bisa segera lapor, bila sudah terdaftar maka harus kita pergunakan hak pilihnya dengan hadir ke TPS untuk memilih sesuai dengan hati nurani kita tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Ayo kita gunakan hak pilih kita walau disabilitas namun gak kita sama untuk memilih calon Walikota dan Wakil Walikota Langsa pada pilkada mendatang, pungkas Marzuki Ismail.
Selesai acara serimonial evaluasi dan pendampingan, pengawasan Pemilu partisipasi yang aksibel bagi penyandang disabilitas dilanjutkan dengan forum diskusi tanya jawab.