 |
| Puluhan Truk Bermuatan Sampah Terparkir di Kantor Unit Kebersihan dan Persampahan (UKP) Dinas Lingkungan Hidup Pemalang, Kamis (4/7/2024)/Liputanesia/Foto: Slamet. |
Bau sampah tersebut diduga lantaran lalu lalang kendaraan pengangkut sampah yang melintas di depan rumah atau pemukiman warga dalam dua hari terakhir ini.
"Belum lama sekitar dua harian. Tiap pagi sekitar jam sembilan sampai sepuluh pagi," ungkap Kholin warga RT 4 RW 8 Dukuh Cengis Desa Sewaka.
"Ora mambu maning, angger lewat breng angger lewat breng alias luwih mambu," tambahnya dengan bahasa khas Pemalang yang maksudnya tidak bau lagi, kalau lewat baunya lebih menyengat.
Puluhan truk sampah yang melintas di kawasan pemukiman warga juga dikeluhkan oleh Surip (74) selaku pengusaha tambal ban. Dirinya bahkan akan melaporkan ke Pemerintah Desa (Pemdes) Sewaka kalau esok hari di desanya masih dilalui kendaraan pengangkut sampah.
"Jika besok masih ada lagi, saya tidak akan segan-segan melaporkannya ke Kepala Desa, baik secara pribadi maupun rombongan," kesalnya.
Mereka (warga) keluhkan tak hanya bau saat truk pengangkut sampah melintas yang airnya bercucuran, namun mengkhawatirkan adanya potensi kecelakaan lalu lintas lantaran jalanan sempit dan banyak anak anak.
Sekedar informasi, usai penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pesalakan Desa Pegongsoran oleh warga setempat pada akhir Juni 2024, Pemerintah Daerah (Pemda) Pemalang kini sedang berupaya mencari solusi terkait pembuangan sampah yang semakin menumpuk.
Pantauan awak media, dalam beberapa minggu ini sampah di perkotaan terlihat nampak bersih. Namun dibalik kebersihan itu, puluhan truk bermuatan sampah sempat terparkir di kantor UKP atau Unit Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemalang.
Puluhan truk yang bermuatan sampah itu kini membuang muatannya di lahan seseorang di Kelurahan Paduraksa, Kecamatan Pemalang (samping sebuah Padepokan).
