Kepala Unit Kebersihan dan Persampahan DLH Pemalang, Kuntoyo, Saat di Konfirmasi diruang kerjanya, Jumat (28/6/2024)/Liputanesia/Foto: Slamet. |
Kuntoyo kini telah memenuhi panggilan oleh tim pemeriksaan pada Jumat, 28 Juni 2024 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup setempat.
Kuntoyo mengatakan tidak ada maksud dan niat apalagi sampai melakukan sabotase karena menurutnya berpaku atau berpegang pada aturan dengan sumpah dan janji jabatannya.
"Atas nama saya pribadi, keluarga, saudara, guru yang paling utama, saya tidak mungkin melakukan hal yang konyol apalagi melanggar aturan, jadi tidak ada dasar yang sabotase mungkin bahasanya saja yang perlu disesuaikan," katanya kepada wartawan di ruang kerjanya.
Terkait dengan diliburkan atau dihentikannya armada pengangkutan sampah di tanggal 15 Juni 2024, ia menjelaskan sudah komunikasi kepada jajaran kedinasan lingkungan hidup sebelumnya bahwa anggaran ada namun pencairannya sangat sulit sehingga dirinya mesti cari pinjaman kesana kemari.
"Anggaran itu ada tetapi pencairan ini sangat sulit karena dari beberapa minggu bulan itu memang kami tertatih - tatih jatuh bangun gali lubang tutup lubang. Kami mencari pinjaman untuk menutup operasional itu tetapi begitu anggaran sudah cair kita kembalikan," ujarnya pada Jum'at (28/6/2024).
"Saya menganggap kejadian kemarin yang diliburkan armada itu sebenarnya masalah internal (DLH) tetapi mengimbas masyarakat karena tidak diangkutnya sampah tersebut," tambahnya.
Lebih lanjut, Kuntoyo menyebut jika memang dikatakan sabotase berarti seluruh di OPD DLH Pemalang bukan hanya menyudutkan satu pihak saja.
Ketika di singgung terkait kunci armada pengangkut sampah yang info beredarnya disembunyikan dan mesti di duplikat, Kuntoyo menjawab sebagai tanggung jawabnya karena libur Idul Adha dan demi mengamankan aset pemerintah yang notabennya khawatir bisa hilang.
"Kunci ada di kantor khususnya di ruangan saya. Ini bentuk pengamanan aset karena tanggung jawab saya disini, karena kemarin di bulan Juni adanya laporan kehilangan aki dan sudah tak laporkan ke pihak berwajib. Maka dari itu dasar pengamanan saya selama libur, kunci tidak saya bawa ke rumah tetapi di ruangan kantor," bebernya.
Kuntoyo lebih dalam menjelaskan bahwa di tanggal 17 Juni 2024 kemudian kunci dibawa dan diamankan di taruh di mobil operasionalnya dengan alasan hari raya Idul Adha di kantor sepi dan khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Sebagai Kepala UKP, Kuntoyo siap menerima sanksi jika memang itu terbukti menyalahi aturan. Namun sebelumnya dirinya juga meminta maaf kepada masyarakat karena sebenarnya ada permasalahan internal di Dinas Lingkungan Hidup yang tidak perlu di ekspos keluar.
"Hari ini saya klarifikasi ke media mudah mudahan tersampaikan ke masyarakat permintaan maaf saya ketika permasalahan yang ada di UKP Dinas Lingkungan Hidup itu sebenarnya tidak perlu terjadi bahkan sampai ter blow up keluar karena itu saya rasa masalah itu juga terjadi di kantor kantor lain dan saya rasa permasalahan itu muncul karena agak sedikit dibesar besarkan," tukasnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang, Wiji Mulyati saat dikonfirmasi membenarkan bahwa Kepala UKP telah diperiksa namun belum bisa menjelaskan karena masih dalam penanganan oleh tim pemeriksaan.
"Karena ini masih penanganan tim pemeriksa makanya saya tidak bisa memberikan statement yang lebih. Hasilnya belum ada" jawabnya.
Pada kesempatan itu Kepala DLH seolah menyembunyikan sesuatu karena tidak mau pernyataannya direkam oleh seluruh wartawan yang hendak konfirmasi.