Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Pemko Bersama Kemenag Launching GWH Serta Pelaksanakan WHO

Hengki Syahjaya
04 Mei 2024, 15:16 WIB Last Updated 2024-05-04T14:37:36Z

 

Sekda Kota Langsa Ir Said Mahdum Majid (Tengah) bersama jajaran dan Kemenag serta Forkopimda, saat launching Gampong Wisata Halal, Sabtu (04/05/2024), di Hutan Kota, Liputanesia/Hengki.

Kota Langsa - Pemerintah Kota (Pemko) bersama perwakilan kementerian agama (Kemenag) Langsa bersama-sama melaunching Gampong Wisata Halal (GWH), serta pelaksanan Wajib Halal Oktober (WHO).

Sekretaris Daerah (Sekda) Ir Said Mahdu Majid, secara resmi launching Gampong wisata halal serta pelaksanan Wajib Halal Oktober (WHO) 2024.

Kick off pendampingan sertifikasi halal serentak 3.000 desa wisata se-Indonesia, kegiatan di ruang terbuka hijau (RTH) hutan kota, Gampong Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Sabtu (04/05/2024).

"Pemko Langsa beserta jajaran dan masyarakat mengucapkan selamat atas launching-nya pelaksanaan Wajib Halal Oktober (WHO) 2024 kick off Pendampingan Sertifikasi Halal Serentak 3.000 Desa Wisata se-Indonesia di Kota Langsa tahun 2024," ucap Said.

Apresiasi dan terima kasih kepada tim yang telah bekerja dengan ikhlas sehingga apa yang dilaksanakan pada hari ini dapat terwujud dan semoga apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

"Anugerah keindahan alam yang luar biasa dengan berbagai macam tempat baik pulau-pulau besar dan kecil serta eksotis. Ditambah dengan keragaman etnis dan budaya yang bersatu padu dalam wadah NKRI," ujarnya.

Dimana sektor pariwisata menjadi sektor yang diandalkan dalam pembangunan Kota Langsa dengan menawarkan 12 destinasi wisata unggulan, baik wisata bahari, wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner, wisata belanja, wisata agro dan ekowisata, wisata olahraga dan wisata sejarah, jelas Sekda.

Kota Langsa sudah menjadi target dan incaran wisatawan lokal maupun manca negara untuk mengunjungi Kota Langsa yang menawarkan tempat wisata seperti Taman Bambu Runcing, Gedung Bale Juang yang memiliki situs sejarah, Taman Hutan Manggrove, Taman Hutan Lindung, Pulau Telaga Tujoh dan Pantai Pasir Putih.

Kemudian ada juga, Pelabuhan Kuala Langsa, Pantai Kuala Geulumpang, Pantai Kuala Parek, Mutiara Waterpark, Central Bussiness District Kuliner Langsa dan Wisata Echo Tourism Centre Of Cinta Raja dimana tempat migrasi 33 spesies burung dari mancanegara.

Daerah yang dijuluki sebagai Serambi Mekkah Aceh menjadi destinasi wisata halal yang pertama. Aceh merupakan salah satu daerah yang memiliki keistimewaan dalam keagamaan serta penerapan syariat Islam, sehingga menjadi daerah yang diprioritaskan untuk menerapkan konsep wisata halal,” urai Said.

Wisata halal adalah usaha yang terus diusahakan oleh Pemerintah Aceh untuk mengokohkan simbol halal yang dimiliki oleh Aceh selama ini. Apalagi Aceh juga memiliki budaya yang unik, pesona alamnya yang memukau, serta cita rasa kopinya yang mendunia, lanjutnya.

Kemajuan teknologi dan informasi tidak terlepaskan dari upaya pengembangan dan promosi pariwisata halal, apalagi ke depan pada pertengahan Oktober 2024 mendatang akan diberlakukan kewajiban bersertifikasi halal bagi produk-produk yang beredar.

“Upaya kita untuk memoles destinasi wisata halal agar lebih indah. sehingga menjadi daya tarik tersendiri dan memiliki keunikan dibanding wisata daerah lain. Tentu dengan standar halal dalam makanan dan minuman dipastikan sudah memenuhi standar halal internasional. Saat ini kita berkolaborasi dengan Kemenag Kota Langsa dalam rangka melaksanakan kegiatan Wajib Halal Oktober (WHO) 2024,” paparnya.

“Kami minta setiap pelaku usaha/ UMKM yang menyediakan produk makanan dan minuman serta jasa penyembelihan wajib memiliki sertifikat halal, (gratis sampai Oktober 2024),” harapnya.

Wisata dalam perspektif halal bukan objek wisata yang dirubah menjadi halal, akan tetapi halal yang dimaksud adalah penyediaan pangan yang disajikan dalam restoran, ketersediaan tempat ibadah dan hotelnya dapat memiliki standar kehalalannya, ungkapnya.

Kakankemenag Langsa, H Fadhli, melalui Kasubbag Tata Usaha, Jakfar, mengatakan semua kantin yang ada Kementerian Agama Kota Langsa serta home industri sudah bersertifikat halal.

Rumah makan maupun warung kopi memiliki legalitas sertifikat halal yang ada di Kota Langsa, dalam hal ini upaya Kemenang telah memberikan sosialisasi bahkan setiap khatib Jumat dalam khutbahnya menyampaikan hal dimaksud, tegasnya.

“Mohon kiranya ada kolaborasi antara Pemko Langsa memberikan dukungan agar semua tempat baik itu restoran dan warung kopi didaftarkan agar mendapatkan level sertifikat halal,” pungkas Jakfar.

Iklan