Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

MAA Gelar Pembinaan Melestarikan Adat Istiadat di Aceh Tamiang

Liputanesia
08 Mei 2024, 18:26 WIB Last Updated 2024-05-09T18:33:36Z
Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab, Muslizar, di Aula Pucok Suloh, Rabu (8/5/2024)/Liputanesia/Foto: Dedi.

Aceh Tamiang - Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Tamiang menggelar Pembinaan Pelopor Adat bersama guru Mts Aceh Tamiang, di aula Pucok Suloh MAA, Rabu (8/5/2024).

Mewakili Pj. Bupati, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab, Muslizar, dalam pembukaannya menyampaikan perlunya mengoptimalkan peran lembaga adat, tokoh adat dan semua pihak untuk melestarikan berbagai adat istiadat, seni budaya, sesuai dengan kearifan lokal dan juga memperkenalkan sejarah agar tidak dilupakan.

“Banyak situs sejarah dunia di Aceh Tamiang ini, namun belum banyak diketahui masyarakat,” ucapnya.

Ia penyebut, Aceh Tamiang sudah mendapatkan tiga warisan budaya tak benda, yakni Silat Pelintau, Rateb Berjalan dan Dendang Lebah.

“Warisan budaya tak benda ini wajib kita lestarikan,” tandasnya.

Dalam pada itu, Muslizar meminta kepara para guru untuk mengintegrasikan pembelajaran terkait kearifan lokal dengan memberikan contoh yang berada di sekitar kita.

“Jika ini dikembangkan, maka proses melestarikan budaya kita tidak akan terlalu lama,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Sekretariat MAA, M. Fajar pada laporannya menyampaikan, pembinaan ini sebagai upaya dalam membentu perpanjangan tangan dalam mempersiapkan generasi yang dapat melestarikan adat istiadat, seni budaya maupun sejarah.

“Kami mengundang para guru sejarah dan seni budaya karena yakin melalui Bapak/Ibu adat budaya, seni dan kearifan lokal akan tersosialisasikan kepada masyarakat luas,” ujar Fajar.

Sebanyak 40 orang guru yang terdiri dari guru sejarah dan seni budaya hadir mengikuti pembinaan. []

(dd)

Iklan