Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Fomapak Sah Dipimpin Tarmizi, Saat Milad Sembari Santuni Puluhan Anak Yatim

Hengki Syahjaya
05 Mei 2024, 19:27 WIB Last Updated 2024-05-05T13:27:26Z
Ketua Umum Fomapak Terpilih Periode 2024-2029, bersama tokoh Pendiri dan Pengurus, saat rasakan milad dan pemilihan Ketua, Minggu (05/05/2024), Liputanesia/Hengki.

Kota Langsa - Front Mahasiswa dan Pemuda anti Kekerasan (Fomapak) secara sah dipimpin Tarmizi sebagai Ketua baru di Sekretariat LKSA YPPAN Kota Langsa, saat gelar milad sembari santuni puluhan anak yatim, di Gampong Simpang Lhee, Kecamatan Langsa Barat, Minggu (05/04/2024).

Kegiatan yang digelar dalam perayaan milad (HUT) ke-26 Fomapak dan pemberian santunan kepada 40 anak yatim serta fakir miskin ini dihadiri oleh puluhan orang yang terdiri dari Pendiri dan mantan Pengurus serta lembaga lainnya, yaitu Direktur Jingki Institut Lhokseumawe, HMI dan Forhati Langsa serta LSM Barisan Muda.

Tokoh Dewan Pendiri sekaligus Ketua Umum Fomapak pertama, Ibnu Sakdan Abubakar mengatakan bahwa kegiatan hari ini merupakan peringatan HUT Fomapak ke-26 dan diawali dengan pembacaan do'a kepada para syuhada, pendiri dan mantan pengurus Fomapak yang sudah terlebih dahulu menghadap Allah SWT.

"Selanjutnya kita makan siang bersama dan mendengarkan sedikit kata sambutan dalam perayaan Milad oleh mantan Ketua Umum, Abdul Jabar upaya mengenang dan merefleksi kembali eksistensi Fomapak sejak didirikan 26 Tahun silam di Perlak,” ucapnya.

Kemudian kita melaksanakan pemilihan Ketua Umum baru Fomapak dengan musyawarah mufakat. Kawan-kawan yang hadir semuanya sepakat memilih Tarmizi sebagai Ketua Umum", ucap Dewan Pendiri Fomapak.

Ibnu Sakdan menjelaskan, Tarmizi dipilih oleh para hadirin karena eksistensinya selama ini di dunia kampus dan sosial masyarakat, dia juga masih muda dan sangat cocok memimpin Fomapak untuk periode 4 Tahun kedepannya.

"Selain Tarmizi, kawan-kawan juga sepakat memilih Munazir sebagai Sekretaris Umum,” ujarnya.

Dalam musyawarah tadi, kita sepakat bahwa kedua orang yang sudah dipilih ini dalam waktu 7 hari harus membentuk Kepengurusan Fomapak, jika tidak terlaksana tepat waktu, maka akan ditunjuk orang lain untuk membentuk Kepengurusan Tahun 2024-2028, agar roda organisasi dapat segara berjalan dan memberikan manfaat bagi masyarakat, tegasnya.

Pendiri Fomapak ini menerangkan, seharusnya sesuai AD/ART, pemilihan Ketua Umum dilakukan dalam sebuah Kongres, namun karena beberapa waktu lalu kita dilanda Covid, sehingga segala aktifitas jadi terkendala dan tidak bebas.

"Untuk mempercepat adanya pengurus baru Fomapak, agar tidak fakum maka kita ambil solusi langsung menggelar rapat pengurus untuk menentukan Ketua Umum baru. Alhamdulillah hari ini dalam Milad ke-26 sudah kita laksanakan,” bebernya pada media.

Selepas pemilihan Ketua Umum, kita juga ada memberikan sedikit santunan kepada 40 anak yatim dan fakir miskin yang berada dalam bimbingan Lembaga LKSA YPPAN Kota Langsa yang awalnya konsen terhadap pembinaan anak-anak yatim korban konflik, lanjutnya.

Ibnu Sakdan yang didampingi Abdul Jabar turut menyampaikan sedikit sejarah berdirinya Fomapak di Aceh, dimana lembaga ini awalnya didirikan oleh beberapa aktivis yang ada di Pesisir Aceh, tepatnya Tanggal 1 April 1998 dengan Kantor Pusatnya di Desa Beusa Seuberang Kecamatan Pereulak Barat. Yang mana dulu awalnya masih masuk dalam Kecamatan Peurelak.

"Tokoh pendiri Fomapak, selain saya ada Bang Amir Adam dan Agusrizal Yahya, keduanya sudah Almarhum. Ada senior-senior lainnya seperti Bang Nasir Manan yang masih sehat dan beliau hadir hari ini di perayaan Milad kita,” paparnya.

Selanjutnya terjadi Reformasi, disini kita merekrut adik junior dan mereka sangat aktif di Fomapak, seperti M Dahlan yang hari ini sebagai Sekretaris KIP Kota Langsa dan Sanusi Ilyas dari kampus Cot Kala, sekarang IAIN Langsa. Ada seorang perempuan yang juga sangat aktif, yaitu Nurmi Ali, sambungnya lagi.

Ibnu Sakdan menambahkan sesuai nama Fomapak yang anti kekerasan, konsentrasi perjuangan kita saat itu lebih ke Hak Asasi Manusia dan tidak menjurus ke Politik seperti SIRA. Kita saat itu kondisinya sedikit terancam, antara aparat TNI-Polri dengan GAM.

"Dalam konflik itu pasti terjadi pelanggaran HAM dan tindak kekerasan. Itulah yang kita protes dan kampanyekan jangan sampai terjadi, karena efeknya pasti masyarakat yang tidak tahu apa-apa, maka Fomapak hadir,” katanya.

Dirinya melanjutkan bahwa Fomapak hari ini hadir tetap membela korban kekerasan, walaupun tidak ada konflik. Kekerasan tetap ada dalam kehidupan sekitar kita, baik dalam rumah tangga, dunia pendidikan serta dalam pekerjaan.

Kita juga aktif mengkampanyekan HAM di Luar Negeri untuk etnik Rohingya, Uyghur dan etnik minoritas lainnya yang hak-hak dasarnya dirampas, imbuhnya.

"Pengurus Fomapak baru dengan Komando adinda Tarmizi, kita harapkan dapat semakin eksis membela kepentingan masyarakat yang menjadi korban kekerasan dan pelanggaran HAM,” pungkas Ibnu Sakdan dan Abdul Jabar.

Iklan