Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

PT PEMA Kelola Pelabuhan Tingkatkan Perekonomian dan Kurangi Pengangguran

Hengki Syahjaya
17 April 2024, 18:14 WIB Last Updated 2024-04-19T09:54:04Z
Dirut PT PEMA bersama Manajemen saat kopi bareng bersama Mahasiswa, Rabu (17/04/2024) di salah satu Cafe, Liputanesia/Hengki.

Kota Langsa - PT Pembangunan Aceh (PEMA) menargetkan untuk peningkatan perekonomian dan mengurangi angka pengangguran di Kota Langsa dengan mengelola Pelabuhan Kuala Langsa yang terletak di Kecamatan Langsa Barat, Rabu (17/04/2024).

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Pema bersama Manajemennya saat Coffee Break bersama Mahasiswa Unsam dan IAIN Langsa yang tergabung dalam organisasi HMI, PMII, SEMMI, IMM, Presma IAIN, Senat IAIN, DPM Unsam dan Mapala Unsam disalah satu Cafe di Kota Langsa, sehari sebelum proses Lifting Sulfur di Pelabuhan Kuala Langsa pada Hari Kamis, Tanggal 18 April 2024.

Dirut PT Pema, Ali Mulyagusdin, mengatakan, bahwa ide dasar untuk mengelola Pelabuhan Kuala Langsa adalah untuk meningkatkan perekonomian dan mengurangi angka pengangguran di Kota Langsa. Pelabuhan Kuala Langsa ini sendiri harus kita akui posisi geografisnya itu strategis yang terletak di Selat Malaka, dimana terhubung langsung dengan Perairan Internasional.

"kondisi ini dapat membuat potensi SDA yang ada di Pesisir Timur Aceh, seperti sawit, kakao dan migas di kelola serta dikirimkan menuju ke Laut China Selatan atau ke Samudera Hindia", sebutnya.

"sehingga kedepannya kita tidak terlalu tergantung pada pelabuhan di luar Aceh karena kita memiliki Pelabuhan sendiri, tinggal pengelolaannya saja diperbaiki", ucap Dirut PT Pema.

Ali Mulyagusdin menambahkan, ini juga tugas dari Pemerintahan Aceh kepada kami di PT Pema, harus menghidupkan pelabuhan yang ada dengan memberdayakan SDA dan SDM yang ada, sehingga daerah setempat dapat meningkatkan perekonomian dan membuat masyarakatnya lebih sejahtera.

"kita menyadari, karena SDM Aceh itu terus tumbuh. Lulusan dari Perguruan Tinggi terus bertambah, angka pengangguran terus meningkat, maka dari itu harus dibangun sentra-sentra Industri baru yang ada. Salah satunya di Kota Langsa yang dihapit oleh 2 Kabupaten besar, yaitu Aceh timur dan Aceh Tamiang", ujarnya.

Dirut PT Pema juga menjelaskan, terkait dengan kegiatan di Pelabuhan Kuala Langsa, kita pasti memikirkan rantai suplay dalam bisnis, karena semuanya itu membutuhkan proses dan akan adanya pekerja atau pihak-pihak yang akan terlibat dalam proses tersebut. Ini kemudian dengan sendirinya dapat menjadi solusi dalam peningkatan ekonomi masyarakat dan pengurangan angka pengangguran di Kota Langsa.

"saat ini, baru beberapa bulan kita melakukan aktifitasnya di Kota Langsa, sudah merekrut 7 tenaga kerja lokal. Insya Allah untuk 5 Tahun kedepan, PT Pema memiliki target dapat mengisi 500 pekerja dengan semua kegiatan bisnis yang akan ada di Pelabuhan Kuala Langsa", ujarnya.

"Sulfur yang akan kita lifting besok mencapai 3.500 Ton, dimana sulfur itu sendiri dihasikan dalam waktu 3 sampai 4 bulan sebanyak 3.500 Ton. Target kedepannya, setelah Sulfur kita akan melakukan aktifitas perdagangan hasil Industri Refinery dan Cangkang Sawit", katanya lagi.

Ali melanjutkan, terkait infrastruktur di Pelabuhan Kuala Langsa yang belum tersedia khususnya Craine dan Timbangan, kita sudah membuka komunikasi dan akan bekerja sama dengan Pertamina Trans Kontinental untuk melakukan pembangunan dan peningkatan infrastruktur di pelabuhan.

"kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Langsa dan PT Pekola yang selama ini sudah mendukung apa yang dilakukan PT Pema karena dampaknya akan menambah PAD Kota Langsa dan mengurangi pengangguran dengan prioritas pekerja dari Kota Langsa, tentunya akan diutamakan yang sudah memiliki sertifikasi sesuai kebutuhan", tandasnya.

"PT Pema berharap sinergitas dan dukungan semua pihak, mari bergandengan tangan membangun perekonomian Kota Langsa dengan visi misi yang sama yaitu menekan angka penganguran dan kemiskinan,” ungkap Dirut Ali.

Dalam kesempatan itu, turut hadir Penasehat Hukum PT Pema, Mohammad Jully Fuadi yang menyampaikan bahwa terkait dengan semua izin untuk aktifitas di Pelabuhan Kuala Langsa sudah ada, karena kita sudah mengurus dan melengkapi legalitas dan perizinan yang disyaratkan.

Lebih lanjut Jully menjelaskan bahwa "PT Pema adalah perusahan yang 100% (seratus persen) sahamnya dimiliki oleh Pemerintahan Aceh, sehingga dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu berkomitmen dan patuh terhadap segala aturan hukum yang ada dan Administrasi perizinan yang berlaku.

Selanjutnya kita berharap dukungan dari semua stakeholder yang ada terhadap aktifitas bisnis yang akan kita lakukan di Pelabuhan Kuala Langsa ini, sehingga kita ikut terlibat dalam peningkatan perekonomian masyarakat dan pengurangan angka pengangguran di Kota Langsa, ungkapnya.

Iklan