Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Sekelompok Pemuda Deklarasi Pemilu Damai, Tanpa Money Politik

Redaksi
14 Jan 2024, 17:26 WIB Last Updated 2024-09-09T17:17:57Z
Sekelompok Pemuda Kota Langsa Gelar Deklarasi Pemilu Damai dengan menolak money politik, Minggu (14/01) di Lapangan Merdeka, Liputanesia/H5J.

Kota Langsa - Sekelompok Pemuda deklarasi pemilu damai, pesta demokrasi tanpa money politik, di Lapangan Merdeka, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota, Minggu (14/01/2024).


Ketua Koordinator aksi damai Dafi, menyampaikan bahwa deklarasi itu dilakukan di Lapangan Merdeka Kota Langsa dengan membentang spanduk dan menyebarkan brosur imbauan pada setiap pengguna jalan.


"Kami Pemuda Kota Langsa mendeklarasikan pemilu damai dengan berlandaskan Asas Pemilu Langsung ,Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil," kata Dafi, 


Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Langsa untuk mengawal proses demokrasi ini jangan sampai ada yang melakukan money politik dan politik identitas, serta adanya intimidasi.


Dafi juga mengatakan bahwa setiap orang memiliki identitas politik, hal itu boleh digunakan, namun tidak boleh dijadikan untuk merugikan atau bahkan membasmi orang lain dalam konteks SARA. 


“Politik identitas yang berlebihan dapat memperkuat perasaan diskriminasi dan pemisahan antarkelompok, memperburuk ketegangan dan memperparah perpecahan di masyarakat," ujarnya lagi.


Dafi menambahkan, mereka juga akan terus mengawal agar money politik tidak kerap terjadi dalam pesta demokrasi menjelang 14 Februari 2024 nanti, seperti serangan fajar.


Pemuda yang hadir pada kesempatan kali ini, akan mengawal money politik, karena money politik lah yang memperkeruh demokrasi kita dan money politik adalah salah satu pintu menuju korupsi dan juga money politik dalam pandangan Islam, mungkin orang berkata, ambil duitnya jangan pilih orangnya, ucapnya.


Seharusnya, jangan ambil uangnya dan jangan pilih yang berikan uang, karena politik uang itu adalah satu politik yang memastikan kamu duduk di neraka bukan di bangku jabatan, tegasnya.


Rasulullah SAW bersabda, "Allah melaknat orang yang menyuap, orang yang menerima suap, dan orang yang menjadi perantara antara keduanya" (HR Imam Ahmad dan ath-Thabrani),” ungkap Dafi.


Iklan