Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Bagai Istana Tak Bertuan, Seniman Lhokseumawe Minta Gedung Kesenian Segera Difungsikan

Liputanesia
13 Sep 2023, 23:55 WIB Last Updated 2023-09-15T18:47:53Z
Gedung Kesenian Kota Lhokseumawe, Senin (9/9/2023)/Foto: Liputanesia.

Lhokseumawe - Bagai istana tak bertuan, seniman kota lhokseumawe minta gedung tersebut agar segera difungsikan di Jalan Stadion, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Rabu (13/9/2023).

Amatan kami, gedung kesenian yang menelan anggaran negara berkisar 5 miliar lebih, sepertinya dibiarkan terbengkalai begitu saja, dan mirisnya, gedung tersebut belum bisa difungsikan hingga Senin (9/9).

Gedung megah berkubah kuning kondisinya memperihatinkan. Atap yang bocor menyebabkan plafon yang menghiasi ruangan pun ikut roboh seperti diterjang angin puting beliung.

Informasi yang berhasil dihimpun Liputanesia.co.id, gedung tersebut dibangun dengan sumber Dana DOKA seharga 5 Miliar pada tahun 2019 lalu.

Tokoh Seniman Lhokseumawe, Nasruddin Zainal (Peutuha Din) mengatakan, seharusnya gedung kesenian itu cepat diselesaikan agar berkesinambungan dan dapat difungsikan, ucapnya Senin, (11/9).

"Sebelumnya saya sangat apresiasi kepada Pemko lhokseumawe yang telah membangun gedung kesenian dimana para penggiat seni mempunyai tempat untuk berkarya," sebutnya.

Namun hingga saat ini Seniman di Lhokseumawe belum bisa memanfaatkan gedung tersebut karena belum difungsikan. Padahal banyak seniman-seniman membutuhkan tempat buat mereka mengembangkan ilmu.

Dengan adanya gedung kesenian, segala bentuk seni bisa berkembang karena sudah ada tempat buat mengasah bakat mereka, "supaya mereka gak bernyanyi di pinggir jalan," ujarnya.

Padahal, sambungnya, keseharian orang aceh di acara-acara penuh dengan musik walau musik tanpa lagu, seperti acara pembagian hadiah, pesta perkawinan dan lainnya, semua memakai musik, jadi kita butuh dukungan untuk itu."

Menurutnya, pemerintah Aceh khususnya Lhokseumawe kurang memberi dukungan dalam bidang seni dan budaya yang telah lama di emban oleh pelaku seni dibandingkan pemerintahan sebelumnya.

"Sepengetahuan saya belum ada penggelaran seni budaya apapun sampai hari ini, dibandingkan dengan dulu sangat luar biasa, seni budaya yang digelar di acara pameran dan setiap kegiatan kota lhokseumawe gak pernah tinggal," tuturnya.

Oleh sebab itu, maka bisa kita poles dengan betul dengan harapan para seniman yang ada di lhokseumawe "meletakkan sesuatu pada tempatnya." Jadi dengan dibangunnya gedung kesenian ada tempat berkesenian, jangan di pinggir jalan pun bernyanyi, di samping jembatan pun diadakan band, jadi ini satu wadah untuk menyalurkan aspirasi," beber dia.

Peutuha din menambahkan, kepada pemerintah yang sekarang agar menyelesaikan secara berkesinambungan supaya bisa dipakai oleh para seniman, karena pemerintah dulu sudah membangun dan pemerintah sekarang harus melanjutkan biar bisa dipakai dan tidak rugi, pungkas peutuha Din.

Terpisah, terkait hal itu, Kabid Aset DPKAD Lhokseumawe, Dahniar menjelaskan, Pihak pemko sudah beberapa kali rapat untuk mencari solusi terkait masalah aset gedung terbengkalai, ucapnya pada Rabu, (13/9) di ruang kerjanya.

"Setiap aset berada dibawah pengguna barangnya di OPD masing-masing, seperti gedung kesenian itu di bawah Dinas PK, jadi mau kita fungsikan untuk apa yang lebih berkompeten OPD yang bersangkutan yang menentukan," sebutnya.

"Kita juga sudah turun ke lapangan, kendala dan kondisinya kami lihat banyak yang rusak, jadi sudah kami sampaikan di dalam rapat."

Menurutnya, Solusi yang disampaikan Kadis PK yakni haris dalam rapat saat itu, "kalau ada anggaran maka akan di rehab sedikit apa yang perlu, maka gedung itu akan dioptimalkan dan akan dipakai" misalkan, apakah bidang kebudayaan yang aka kita fungsikan disitu, jadi segala kegiatan seni bisa disitu, jelasnya.

Terkait hal itu, masing masing kepala dinas sudah memberikan solusi dan wacana ke depannya gimana, ada tim dari Kejari, Unimal Poltek yang juga hadir. Kejari maunya berkomitmen agar difungsikan, ucapnya.

Dia menambahkan, untuk gedung kesenian perlu rehab sedang, jadi ada dibuat solusi dan komitmen bahwa setelah tersedia anggaran dapat direhab dan akan di tempatkan di bidang kebudayaan dan pelaksanaan seni dan budaya. Untuk hasil rapat semua sudah kita kirim ke pak PJ walikota, ujar Dahniar.

(Ibnu Hajar/Editor:Dedi)

Iklan