Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Sekdes Air Putih Kecamatan Midai Tak Tau? Dalam Anggaran Belanja Gapoktan dan Pustu

Redaksi
30 Agu 2023, 21:05 WIB Last Updated 2024-09-09T17:41:14Z
Sekdes Air Putih, Kecamatan Midai. Erwan, Ketika Ditanyai Awak Media Ini Mengenai Anggaran Belanja Alat-alat Gapoktan dan Obat-obatan Untuk Pustu di Kantor Desa, Rabu (30/8/2023/Foto: T.Azhar).

Natuna - Sekretaris Desa (Sekdes) Air Putih Kecamatan Midai, Kabupaten Natuna. Erwan, tak tau dalam Anggaran Belanja Desa kegiatan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan penyediaan obat-obatan bagi lansia di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa tersebut, Rabu (30/8/2023).

Hal ini tulus dikatakan Sekdes, ketika Awak Media ini mendatangi Kantor Desa. Setelah terlebih dahulu membuat janji dengan Kepala Desa, dalam rangka konfirmasi mengunakan telepon WhatsApp, pada Selasa (29/8) kemarin.

Sekdes yang saat itu ditemui awak Media di kantor Desa untuk menanyakan apakah ada Kepala Desa dikantor. Spotan dirinya menjawab bahwa, Kepala Desa baru saja keluar menghadiri pernikahan saudaranya di tanjung.

Terlihat Oleh Awak Media  Satu Buah Alat Traktor Pembajak Sawah di Kantor Desa.

Ketika ditanyai apakah Sekdes mengetahui berapa besaran Anggaran Dana Desa (ADD) dan realisasi Anggaran Dana Desa (DD) yang dibelanjakan oleh pihak Desa.

"Saya tak tau, karena yang belanja mengenai alat-alat Gapoktan dan obat-obatan Pustu itu, hanya Kepala Desa dan Bendahara," ucap Sekdes sepertinya irit bicara kepada Awak Media.

Bahkan saya tak pernah dilibatkan soal belanja Desa. Sebab, sejak tahun 2017 saya mengantikan Sekdes yang lama.

"Jadi saya hanya mengurusi apabila Kades keluar kota, atau ada kepentingan bagi warga yang meminta tanda tangan, Baru saya tanda tangan," ungkap Erwan di Kantor Desa.

Terpisah, kemudian Awak Media ini mencoba mengirimkan pesan WhatsApp kepada Kades Air Putih, Juprianto. memberitahukan kedatangan Awak Media sudah di kantornya.

"O iye kawan ada acara kawinan anak saudare kawan (Maksud Kades itu Dirinya-Red), mengatakan sedang berada di tanjung," balas pesannya singkat.

Sebelumnya dua hari yang lalu, pada senin (28/8) malam. Sumber yang tak ingin disebutkan namanya sempat menemui Awak Media, membeberkan halnya mengenai pembelian kegiatan Alat-alat Gapoktan dan Obat-obatan bagi lansia diduga tidak sesuai realisasi yang dibelanjakan pihak Desa.

"Sebenarnya kami tidak tau, tapi tiba-tiba Desa mengundang sebahagian petani untuk membentuk Ketua Gapoktan. Setelah mereka di undang, terbentuklah Ketua Gapoktan," terang Sumber.

Selanjutnya, Ketua Gapoktan menyampaikan kepada Anggota bahwa ada Anggaran bantuan dari Desa buat petani, berjumlah kurang lebih Rp. 102.000.000,- juta.

"Dikarenakan bantuan tersebut dipotong pajak, sehingga menjadi 78 juta. Maka dibelanjakanlah alat-alat pertanian itu, seperti Polibek sebanyak 10 kilo, kemudian Randap 45 botol, lalu Racun Hama 45 botol dan Pupuk 16 dengan berat 50 kilo," jelasnya.

Tidak sampai disitu saja, sumber lebih jauh menjelaskan ada alat-alat tambahan pertanian yaitu. Mesin tebas rumput 3 unit, mesin semprot 5 unit dan satu buah Traktor pembajak sawah.

"Awal ceritanya pengajuan pembelian pupuk di Desa adalah pupuk MPK 16-16, tapi yang dibelanjakan kok malah Pupuk Orea," ucap Sumber seakan bertanya kepada Awak Media.

Dengan melihat hal tersebut, diminta pihak yang berwajib dapat mengaudit anggaran yang dibelanjakan oleh pihak Desa.

Iklan