Beredar Kabar Ketua DPRD Anambas Ditetapkan Menjadi Tersangka

 

Gambar Ilustrasi.

Liputanesia, Anambas - Penyelidikan panjang terhadap Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas yang dilakukan oleh Tim Bidang Itelijen Kejati kepri. Beredar kabar setelah dilimpahkan kebagian Pidana Khusus (Pidsus) ditetapkan menjadi tersangka, Rabu (1/3/2023).

Kasus pemangilan Ketua DPRD Anambas ini berawal dari surat Nomer : B-166/L. 10 3/Dek. 1/ 08/2022 yang masuk kemeja Redaksi liputanesia.co.id, terkait 2 (dua) proyek di dinas PUPR dan dinas Perhubungan tahun 2021 dengan jumlah miliaran.

Selain Ketua DPRD Anambas yang saat itu di panggil, ada juga sejumlah nama pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) Anambas yang turut diperiksa oleh tim penyidik Intelejen Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri. Guna mengumpulkan bukti-bukti pendukung dan mengumpulkan data-data lainnya, yang berkaitan dengan kasus dugaan korupsi.

Sebelumnya, Asisten Intelijen Lambok M.J Sidabutar SH.,MH pada Desember 2022 yang lalu mengatakan, hasil penyidikan diduga Ketua DPRD Anambas ikut melakukan tindak pidana korupsi dan penyalahgunaan kewenangan.

Nixon Andreas Lubis SH.,MH, Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Kepri, saat dimintai keterangan melalui pesan WhatsApp menjelaskan," Saat ini pihak Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau masih lidik, dan untuk gelar perkaranya sendiri masih berjalan," jawab Nixon singkat, Senin (27/2).

Hal yang sama juga disampaikan Asisten Pidana Khusus (Apidsus) Kejati Kepri. Sugeng Riada bahwa, terkait beredar kabar Ketua DPRD Anambas menjadi tersangka, tidak benar. Dan untuk gelar perkara belum ada, perkara masih penyelidikan, demikian dulu ya infonya," terang Aspidsus dihari yang sama pada (27/2).

Ditempat terpisah, Wartawan liputanesia mencoba melakukan konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan. Dalam hal ini Ketua DPRD Anambas, untuk memberikan hak jawab pesan WhatsApp yang dikirim. Iapun membalasnya "ye pak jaksa, awak lah yg lebih tau...Sy ni mane tau ape2," jawabnya ringkas, pada Selasa (28/2) malam pukul 17.48 Wib.