Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Turut Prihatin, Seknas Jokowi Langsung Temui Orang Tua Korban Dugaan Pencabulan

Liputanesia
21 Okt 2022, 09:19 WIB Last Updated 2022-10-21T03:33:21Z

Seknas Jokowi Anambas, Ulun Kamaruddin Yang Mantan POMAL TNI AL saat didokumentasikan.

Liputanesia, Anambas - Prihatin terhadap tindak pencabulan yang menimpa, sebut saja (Bunga). Anak dibawah Umur di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Seknas Jokowi, Ulun Kamaruddin turut prihatin dan langsung menemui orang tua korban di jalan pelabuhan perikanan Desa Siantan Timur Kecamatan Siantan.

Ulun (Sapaan-Red) pada Kamis (20/10) meminta agar permasalahan yang terjadi tidak dibesar-besarkan dimedia masa, karena dikhawatirkan akan berdampak beban mental terhadap (Bunga) dan keluarganya.

Kedua Orang Tua (Bunga) Saat Memberikan Keterangan Kepada Awak Media Ini di Warung Tempatnya Berjualan Jalan Pelabuhan Perikanan Antang.

Menurut keterangan orang tua korban, kata Ulun. Kejadian tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan bersama kepala tekong (Kapten Kapal-Red) yang membawa ABK Dugaan pencabulan asal Asahan yang turut disaksikan bhabinkamtibmas setempat maupun keluarga (Bunga).

Ia berharap," dugaan pencabulan ini tidak terulang kembali, serta mengingatkan bagi bapak-ibu untuk mewaspadai kenakalan remaja yang tanpa kita sadari, bisa kapan saja terjadi hal-hal seperti "Bunga-bunga lainnya" ditengah-tengah lingkungan masyarakat"

Contoh," jika ada kapal-kapal dari luar yang bersandar di pelabuhan kita ini, maka sebaiknya melapor ke RT/RW dan menghimbau para pedagang tidak menjual minum-minuman yang berakohol," ujarnya hanya mengingatkan.

Selain itu, bagi tamu yang berkunjung ketempat kita dipantau keberadaannya, agar diberlakukan jam malam kepada tamu sebagai anti sipasi supaya tidak keluyurun malam dipermukiman warga setempat," tutup Ulun Seknas Jokowi Anambas saat diwawancarai awak Media ini.

Sementara, kedua orang tua korban sangat menyayangkan peristiwa yang menimpa anaknya (Bunga) dengan ABK kapal pukat mayang tersebut, dan meminta awak Media ini untuk mempublikasikan keterangan sebenarnya.

"Begini... kejadiannya itu pada senin malam selasa, tanggal (10/10) sekitar jam 9.30. Saat itu saya lagi kemas kemas barang jualan saya yang sudah mau tutup, jadi orang rumah saya (Ibu bunga) nanyak? Mana (Bunga), entah...jawab saya, mungkin disamping. Kemudian orang rumah saya nyusul melihat ke WC yang tertutup, langsung didobrak orang rumah saya"

"Memang orang rumah saya nampak mereka berdua di dalam WC, tapi keadaan (Bunga) dan ABK itu masih berpakaian lengkap, nah.. makanya saya saat itu saya tidak menempuh jalur hukum," ucap orang tua (Bunga).

Masih orang tua (Bunga), sampai satu malam saya baru bisa berfikir dan akhirnya saya tertidur jam.4.00 subuh. Apakah saya tempuh jalur hukum, atau secara kekeluargaan tanya? ayah (Bunga) dalam hatinya.

"Pikir-pikir pikir... melapor itukan waktunya 1x24 jam, kalau memang kita tidak melapor sampai jam 10.00 saat itu. Berarti batal, lalu saya bercerita dengan (Ibu bunga) jam 8.00 paginya, ayah (Bunga) minta agar permasalahan ini di tempuh cara kekeluargaan"

'Karena masalah ABK kapal pukat mayang dugaan pencabulan inikan belum kerja," sebut ayah (Bunga) menyudahi keterangannya pada (20/10) yang didengar oleh beberapa warga Antang bersama Seknas Jokowi Ulun Kamaruddin di warung pelabuhan perikanan. (T.4z)

Iklan