Sandri Zuntika |
Perkembangan
dan kemajuan perusahaan tidak dapat dipungkiri jika, pada faktor kualitas
manajemen kinerjanya memberikan pengaruh yang besar dan kuat sehingga mampu
memberikan kemajuan yang baik. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh
dengan mudah namun harus dilakukan dengan kerja keras dan kedisiplinan yang
tinggi yang didukung oleh seluruh karyawan yang ada di perusahaan tersebut. Setiap
perusahaan pasti mempunyai tujuan dan targetnya masing-masing yang digerakkan
oleh para karyawan di perusahaan tersebut. Agar tujuan dapat tercapai secara
maksimal, maka membutuhkan manajemen kinerja. Mungkin istilah ini terdengar
asing bagi orang awam. Namun, bagi karyawan di sebuah perusahaan tentu paham
jika divisi ini memiliki peran yang sangat krusial.
Manajemen
kinerja adalah suatu upaya komunikasi yang dilakukan secara berkelanjutan
antara karyawan dengan atasannya dengan tujuan untuk mencapai tujuan utama
perusahaan karena dapat membantu menyelaraskan karyawan dengan sumber daya
lainnya supaya tujuan perusahaan tercapai dengan maksimal. Menurut Bintoro (2017),
manajemen kinerja merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan
kinerja, pemantauan atau peninjauan kinerja, penilaian kinerja, dan tindak
lanjut berupa pemberian penghargaan dan hukuman. Rangkaian kegiatan tersebut
haruslah dijalankan secara berkelanjutan.
Penerapan rancangan manajemen kinerja secara maksimal mampu mendorong terbentuknya tingkat kedisiplinan disuatu perusahaan. Dikarenakan jika terjadi penurunan kedisiplinan pada karyawan perusahaan akan memberikan dampak pada turunnya kualitas kinerja suatu perusahaan, sehingga menjaga dan mempertahankan kedisiplinan adalah hal penting bagi manajer dalam suatu perusahaan. Ada banyak definisi dari kedisiplinan yang bisa ditemukan, namun hubungan kedisiplinan dengan kinerja dapat kita ambil dari pendapat yang dikemukakan oleh Hasibuan (2019) yaitu, kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin adalah bentuk yang baik untuk mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan kepada dirinya. Jadi, seseorang bersedia melaksanakan dan mematuhi seluruh peraturan yang berlaku dalam perusahaan secara sukarela tanpa paksaan.
Dalam perusahaan peran manajer sangatlah penting dikarenakan manajer berkewajiban untuk mempertahankan kedisiplinan dalam perusahaan yang dipimpinnya. Ketegasan dan sanksi merupakan bagian yang harus diberikan sebagai konsekuensi menjadi seorang karyawan apabila melanggar peraturan dan tidak melaksanakan tugas yang telah perusahaan berikan. Dari sisi perusahaan penting sekali untuk menegakkan kebijakan dan peraturan dengan konsisten. Tujuan tersebut dilakukan agar kualitas kinerja suber daya manusia (SDM) pada perusahaan mengalami kenaikan dan setiap perbuatan yang dilakukan telah melihat dari berbagai sudut pandang. Penglihatan dari berbagai sudut pandang berperan untuk memaksimalitaskan pengambilan keputusan yang lebih bermutu sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam
mengambil suatu tindakan disipliner menurut
Robert Bacal (dalam Hasibuan, 2019),
ada beberapa prinsip yang seharusnya menjadi pedoman dalam mengambil tindakan
disipliner yaitu sebagai berikut :
1. Mengambil
tindakan disipliner harus sesuai dengan hukum setempat dan perjanjian
perburuhan yang berlaku.
2. Semua
tindakan disipliner harus didokumentasikan secara lengkap, secara mendetail
kekurangan yang sebenarnya dalam kinerja, bagaimana hal itu diidentifikasikan,
bagaimana hal itu dikomunikasikan kepada karyawan yang bersangkutan, dan
langkah-langkah yang telah diambil untuk memecahkan masalah tersebut.
3. Tindakan
disipliner yang diambil hendaknya menggunakan tingkat paksaan dan tekanan
terendah yang diperlukan untuk memecahkan masalah kinerja.
4. Semakin
besar tingkat pemaksaan yang digunakan, maka semakin kecil kemungkinan untuk
mencapai win-win solution yang konstruktif dan tahan lama. Gunakanlah
tindakan disipliner yang keras hanya bila sungguh-sungguh diperlukan dan
dibenarkan oleh seriusnya masalah yang dihadapi.
5. Semakin kita mampu menggambarkan dengan jelas permasalahan kinerja yang terjadi, semakin mungkin kita dapat memecahkannya bersama karyawan yang bersangkutan dan semakin besar pula pelindungan hukum yang kita dapatkan bila kita terpaksa mengambil tindakan disipliner yang keras.
Pantun..!
Pagi-pagi minum
air kelapa
Malam-malam makan
buah papaya
Seberapa penting peran
manajemen kinerja
Boleh dibaca artikel saya.