Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Rembug Expo KTNA Dukung Ciamis Swasembada Pangan

Heru Pramono
8 Jul 2025, 16:56 WIB Last Updated 2025-07-08T09:56:54Z
Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya Membuka Acara Rembug Utama di Expo KTNA, Selasa (8/7/2025) di Lapang Bungursari, Desa Margaharja, Kecamatan Sukadana Ciamis./Liputanesia. (Foto: doc. Heru Pramono).

Ciamis - Ketegasan Pemerintah Kabupaten Ciamis Jawa Barat dalam mewujudkan Ciamis menjadi daerah swasembada pangan, lagi-lagi disampaikan Bupati Ciamis Jawa Barat.

Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya menyampaikan, bahwa Ciamis harus menjadi daerah penghasil kebutuhan pangan sendiri (swasembada).

Disebutkan bupati, Ciamis memiliki luas areal yang sangat luas dan lahan untuk bercocok tanam baik pertanian, perikanan, peternakan dan lain sebagainya, Ciamis sangat menunjang.

"Untuknya, ini harus menjadi satu kesatuan konsep pemahaman dan pemikiran bersama dalam mewujudkan Ciamis menjadi daerah swasembada pangan, " tutur bupati dalam sambutan pembukaan Rembug Utama di Expo KTNA, Selasa (08/07) siang di Lapang Bungursari, Desa Margaharja, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis.

Lebih lanjut bupati menyampaikan, untuk mewujudkan Ciamis menjadi swasembada pangan perlu dukungan semua pihak.

"Kita harus sama-sama berpikir dan sejalan dalam mewujudkan Ciamis menjadi daerah swasembada pangan," pintanya.

Meski kondisi keuangan APBD kita sedang mengalami kurang baik, namun Pemda Ciamis masih komitmen menjadikan daerah yang maju di semua lini.

Bupati Keluhkan Selatan Ciamis Potensi Padi Tinggi Tapi Masih Banyak Kendala


Meski Pemkab Ciamis memiliki areal yang cukup luas, terutama penghasil padi yang cukup tinggi di wilayah Selatan Ciamis tepatnya Kecamatan Lakbok dan Purwadadi masih menyisakan persoalan.

Bupati menekankan, upaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan potensi yang sudah ada, terutama di wilayah selatan Ciamis.

“Kita tidak perlu mencetak sawah baru. Di wilayah selatan, khususnya di Kecamatan Lakbok dan Purwadadi, terdapat sekitar 6.000 hektare lahan sawah yang potensial namun terkendala masalah air sering banjir saat musim hujan dan kekeringan di musim kemarau,” ungkapnya.

Namun, Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah telah mengalokasikan dana sekitar Rp7 miliar untuk kompensasi pengelolaan air di wilayah tersebut.

Meski upaya ini belum cukup. Beliau meminta dukungan KTNA Nasional untuk menyampaikan kebutuhan ini ke Kementerian Pertanian RI, agar dilakukan normalisasi sungai dan perbaikan infrastruktur irigasi.

“Jika permasalahan air di wilayah Lakbok dan Purwadadi bisa diselesaikan, maka petani bisa panen 2 hingga 3 kali dalam setahun. Dalam waktu dekat, Ciamis sangat mungkin mencapai swasembada pangan,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, bupati pun mengapresiasi kegiatan Rembug Utama dan Expo KTNA Tahun 2025 sebagai kegiatan bagian dari peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-54 di Kabupaten Ciamis.

Berharap dari kegiatan bersama ini, bisa menjadi peran strategis para petani dalam menjaga ketahanan ekonomi daerah, terlebih saat menghadapi krisis pandemi beberapa tahun lalu.

“Ketika pandemi melanda, yang mampu menjaga stabilitas ekonomi adalah para petani. Mereka tetap bekerja, ke sawah dan kebun, saat sektor lain terpukul. Ini bukti ketangguhan pertanian kita,” ujar Bupati.

Bupati pun mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga atas kehadiran Ketua KTNA Nasional beserta jajaran bersedia hadir dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta, yang terdiri dari perwakilan KTNA kecamatan se-Kabupaten Ciamis, kelompok tani, penyuluh pertanian, pelaku UMKM pertanian, tokoh pemuda tani, hingga organisasi masyarakat.

Hadir pula unsur Forkopimda, para kepala OPD, camat se-Kabupaten Ciamis, seluruh Camat serta para tamu undangan dari instansi vertikal, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan utamanya turut hadir langsung Ketua KTNA Nasional.

Selain fokus pada padi, Bupati juga menyampaikan potensi Ciamis dalam komoditas lain seperti jagung, ikan, dan daging ternak. Saat ini, Ciamis merupakan salah satu daerah penyuplai daging terbesar kedua di Jawa Barat.

Menutup sambutannya, Bupati mengajak semua pihak menjaga kolaborasi lintas sektor: pemerintah, akademisi, swasta, dan masyarakat.

“Pertanian adalah fondasi utama kehidupan. Tanpa petani, kita tidak punya apa-apa. Karena itu mari kita bangun sektor pertanian yang lebih kuat, mandiri, dan membanggakan,” tutupnya.

Sesusai membuka kegiatan tersebut, Bupati Ciamis beserta jajaran memyambangi stan-stan pameran pertanian dari semua Kecamatan.

Iklan