Ia menginginkan agar silaturahmi yang telah terjalin selama kampanye tetap terjaga melalui pembentukan 'Gerakan Solidaritas Nasional' (GSN).
"Saya mengusulkan paguyuban ini kita beri nama, Gerakan Solidaritas Nasional," kata Prabowo dalam pernyataan sebelumnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Pusat, pada Senin (25/3/2024).
Ia menekankan bahwa meski TKN secara resmi berakhir, jaringan yang telah dibangun seharusnya tidak terputus. “TKN memang harus berakhir karena kampanyenya selesai. Tapi jaringan kita, paguyuban ini, saya mohon jangan bubar,” lanjutnya.
Usulan Prabowo tersebut diresmikan dalam acara deklarasi GSN yang berlangsung di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, pada Sabtu (2/11/2024).
Acara ini dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan sejumlah tokoh penting, termasuk menteri-menteri dalam Kabinet Merah Putih.
Keberadaan GSN disambut antusias oleh lebih dari 20 ribu relawan yang hadir dari berbagai daerah, jauh melampaui jumlah yang diundang.
Ketua Umum GSN, Rosan Perkasa Roeslani, dalam sambutannya menyatakan rasa syukur atas kehadiran para relawan dan menekankan pentingnya gerakan ini untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.
“Antusiasme yang sangat luar biasa. Kami mengundang 15 ribu, tapi alhamdulillah yang hadir lebih dari 20 ribu. Dan bukan itu saja, mereka datang dari berbagai daerah," ujar Rosan.
Antusiasme ini mencerminkan harapan masyarakat yang tinggi terhadap GSN sebagai wadah untuk berkontribusi dalam memecahkan berbagai masalah sosial yang ada.
Rosan menegaskan bahwa GSN bertujuan untuk menciptakan persatuan di seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan golongan, agama, atau ras.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa GSN hadir untuk memerangi masalah-masalah mendasar seperti kemiskinan, korupsi, dan ketidakadilan.
"Kehadiran GSN adalah untuk membantu kita memerangi perang-perang itu sehingga kita bisa menjadi bangsa yang sejahtera, mandiri, maju, dan berkesinambungan," katanya.
Dengan tujuan tersebut, GSN berkomitmen untuk menyusun program-program konkret yang akan diterapkan di seluruh lapisan masyarakat, sehingga setiap individu merasakan dampak positif dari keberadaan gerakan ini.
Rosan juga menekankan bahwa GSN akan fokus pada implementasi program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kita ingin mendengar aspirasi, kita bungkus menjadi suatu gagasan, kita bungkus menjadi suatu program, dan kita tidak berhenti di situ. Program-program yang ada di GSN akan kita jalankan sesuai dengan implementasi yang ada," tegasnya.
Melalui pendekatan inklusif, GSN berencana untuk mengumpulkan aspirasi dari masyarakat luas dan menerjemahkannya menjadi inisiatif yang dapat langsung diterapkan, menjawab kebutuhan riil yang dihadapi rakyat.
“Dan yang paling penting kita bisa contohkan makan bergizi gratis. Itu adalah lahir dari suatu aspirasi, lahir dari suatu gagasan, lahir dari suatu program yang sangat baik, dan berimplikasi besar dan positif kepada seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan pola makan yang baik.
Rosan juga mengajak semua relawan untuk aktif berpartisipasi dalam gerakan ini, dengan menekankan bahwa GSN bukan hanya tentang kepentingan politik, tetapi juga tentang bagaimana memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Hari ini tidak ada lagi TKN, tidak ada lagi TPN, tidak ada lagi timses, tapi yang ada adalah gerakan solidaritas nasional,” tutup Rosan, menegaskan komitmen GSN untuk terus bekerja sama dengan masyarakat dalam menciptakan perubahan yang positif.
GSN berkomitmen untuk menjalankan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat, menjadikan transformasi dari TKN menuju GSN sebagai langkah penting untuk masa depan.