Tim Bapas bersama Pokmas Lipas dan Yayasan Ash-Shalihah serta Perempuan Tani HKTI, saat melaksanakan program bimbingan, Kamis (07/11/2024), Liputanesia.co.id/Hengki. |
Pangkalpinang - Bapas Kelas I Pangkalpinang kembali menggandeng kelompok Pemasyarakatan Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) dalam menyelenggarakan bimbingan awal bagi klien.
Program bimbingan dilaksanakan di Griya Abhipraya Seperadik yang berlokasi di Destar Point Kota Pangkalpinang, Kamis (07/11/2024).
“Griya Abhipraya sendiri merupakan rumah singgah yang dimanfaatkan dalam pemberdayaan klien pemasyarakatan yang menjalani program reintegrasi sosial. Salah satu programnya adalah bimbingan awal bagi klien baru saja mendapatkan program integrasi,” kata Kepala Subseksi (Kasub) Bimbingan Kerja (Bimker) Bimbingan Klien Dewasa (BKD) Bapas Pangkalpinang, Agus Hermanto saat membuka kegiatan.
“Hari ini kami menghadirkan dua pemateri, materi pertama akan dibawakan oleh Yayasan Ash Shalihah dan kedua oleh Perempuan Tani HKTI,” ucapnya.
Sementara Pembina Yayasan Ash-Shalihah, Rusian Heldy menyampaikan materi bimbingan rohani, menyebutkan bahwa ketika klien kembali ke masyarakat, hal yang tidak boleh dilupakan adalah beribadah sesuai agama dan pekerjaan masing-masing serta mencari pekerjaan yang halal.
Materi kemudian dilanjutkan dengan pemberian motivasi oleh pengurus Perempuan Tani (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Desi selaku Sekretaris Perempuan Tani menyampaikan bahwa organisasi Perempuan Tani HKTI merupakan wadah atau organisasi di bidang agrikultur dan pengembangan pedesaan.
Namun, materi yang disampaikan Desi dan pengurus lainnya seputar bidang agrikultur, mereka juga membagikan pengalaman masing-masing pengurus dalam memulai usaha.
“Pengurus yang tergabung dalam Perempuan Tani HKTI memiliki berbagai latar belakang yang berbeda, tapi sebagian besar dari kami adalah wirausahawan,” ujar Desi.
Selain berbagi cerita, Desi juga mengajak klien pemasyarakatan untuk tak segan menghubungi Perempuan Tani HKTI jika membutuhkan informasi terkait program wirausaha.
Sementara Pembina Yayasan Ash-Shalihah, Rusian Heldy menyampaikan materi bimbingan rohani, menyebutkan bahwa ketika klien kembali ke masyarakat, hal yang tidak boleh dilupakan adalah beribadah sesuai agama dan pekerjaan masing-masing serta mencari pekerjaan yang halal.
Materi kemudian dilanjutkan dengan pemberian motivasi oleh pengurus Perempuan Tani (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Desi selaku Sekretaris Perempuan Tani menyampaikan bahwa organisasi Perempuan Tani HKTI merupakan wadah atau organisasi di bidang agrikultur dan pengembangan pedesaan.
Namun, materi yang disampaikan Desi dan pengurus lainnya seputar bidang agrikultur, mereka juga membagikan pengalaman masing-masing pengurus dalam memulai usaha.
“Pengurus yang tergabung dalam Perempuan Tani HKTI memiliki berbagai latar belakang yang berbeda, tapi sebagian besar dari kami adalah wirausahawan,” ujar Desi.
Selain berbagi cerita, Desi juga mengajak klien pemasyarakatan untuk tak segan menghubungi Perempuan Tani HKTI jika membutuhkan informasi terkait program wirausaha.