Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Pemkot Jakarta Utara Gagas Percepatan Penurunan Stunting, BBPOM Ikut Berperan

Redaksi
14 Sep 2024, 14:35 WIB Last Updated 2024-09-14T07:35:22Z
Sekretaris Kota Jakarta Utara bersama stakeholder dalam acara tersebut di Kantor Walikota pada Kamis (12/09/2024)/Liputanesia/Dok. Ist.

Jakarta Utara - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara merencanakan pembentukan Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kota sebagai salah satu langkah strategis untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayah Jakarta Utara.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam menangani masalah stunting dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan sektor swasta.

Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit, mengemukakan rencana ini dalam acara "Aksi 3 Rembuk Stunting dan Penandatanganan Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting" yang digelar di Ruang Bahari, Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara, pada Kamis kemarin (12/09).

"Kami akan membentuk Forum CSR Kota yang dapat mewadahi berbagai lintas sektor, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta, untuk bekerja sama mengatasi permasalahan stunting. Melalui forum ini, kami berharap dapat mendorong terciptanya pemerintahan yang baik dan menjadikan Jakarta Utara sebagai kota global," ujar Abdul Khalit dalam keterangan yang diterima oleh wartawan Jumat (13/09/2024).

Abdul Khalit menegaskan bahwa masalah stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh pihak. Ia menambahkan, penurunan stunting menjadi kunci dalam mempersiapkan generasi yang unggul dan sehat, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

"Kita perlu memastikan bahwa semua anak, sebagai generasi penerus bangsa, mendapatkan hak tumbuh kembang secara optimal, baik dari segi fisik, mental, maupun intelektual. Ini adalah bagian dari upaya kita menuju Indonesia Emas 2045," jelasnya.

Kegiatan "Aksi 3 Rembuk Stunting" juga diisi dengan penyampaian materi terkait profil prevalensi stunting di Jakarta Utara, pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting oleh Suku Dinas Kesehatan, dan tanggapan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta.

Acara ini dihadiri berbagai pihak, termasuk Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta, Kantor Kementerian Agama, Polres Jakarta Utara, perusahaan, LSM, PKK, kecamatan, kelurahan, serta perguruan tinggi.

Semua stakeholder yang hadir menandatangani komitmen bersama untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayah Jakarta Utara hingga tahun 2024.

BBPOM di Jakarta turut berkomitmen dalam mendukung percepatan penurunan stunting dengan berperan aktif dalam pengawasan obat dan makanan yang aman.

Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar, menekankan pentingnya kolaborasi untuk memastikan masyarakat mendapat akses terhadap pangan yang bergizi.

"Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang memengaruhi perkembangan fisik dan otak anak. BBPOM di Jakarta berkomitmen membantu mengatasi stunting melalui pengawasan ketat terhadap obat dan pangan yang aman di masyarakat," ungkap Sofiyani dalam rilis resminya.

Ia menambahkan bahwa sinergi dan kolaborasi berbagai pihak merupakan kunci utama dalam menangani masalah stunting.

"BBPOM terus mendukung pelaksanaan intervensi sensitif untuk memastikan pangan yang dikonsumsi aman dan bergizi. Kami juga telah menandatangani komitmen bersama dengan berbagai pihak dalam upaya mempercepat penurunan stunting di Jakarta Utara," jelasnya.

Dengan pembentukan Forum CSR Kota dan dukungan dari BBPOM, Pemkot Jakarta Utara optimis upaya percepatan penurunan stunting dapat tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2024.

Penulis : Abdul Mutakim

Iklan