Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Rektor IAIN Lepas 750 Peserta KKN Serumpun Melayu Sumatera ke-5

Redaksi
20 Jul 2024, 17:36 WIB Last Updated 2024-08-13T15:07:51Z
Rektor IAIN Langsa Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, saat melepas 750 peserta KKN Serumpun Melayu Sumatera ke-5, Sabtu (20/07/2024), Liputanesia/Hengki.

Kota Langsa - Menjadi tuan rumah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Serumpun Melayu Sumatera ke-5, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa melepas 750 peserta KKN pada Upacara Pembukaan di Aula Laboratorium Terpadu kampus setempat, Sabtu (20/07/2024).

Sebanyak 750 peserta KKN berasal dari 22 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Sumatera. Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 40 hari ke depan bertemakan 'Islam dan Budaya Melayu di Aceh'.

Peserta akan dibagi ke dalam 51 kelompok yang akan mengabdi di 51 desa yang ada di Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Tamiang dan akan melaksanakan KKN mulai 20 Juli 2024 hingga 28 Agustus 2024 mendatang.

Rektor IAIN Langsa Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, dalam sambutannya mengharapkan para peserta untuk menjadikan kegiatan ini sebagai kesempatan kolaborasi antar suku dan budaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Untuk diingat oleh peserta, KKN ini bukan hanya persyaratan untuk memenuhi SKS atau kelulusan saja, namun ini adalah bukti bahwa kita sudah mewujudkan salah satu tugas pengabdian kepada masyarakat,” ucapnya.

“Tidak pandang bulu peserta berasal dari mana, kita adalah satu. Jadikan momentum positif ini untuk mewujudkan kemampuan saudara dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tempat KKN,” lanjutnya.

Asisten I Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Pemko Langsa, Suriyatno, menyampaikan harapannya untuk IAIN Langsa untuk dapat mengembangkan lahan agar menjadi kawasan pendidikan Kota Langsa yang strategis.

“Pemerintah Kota Langsa dalam hal ini akan sangat mendukung kemajuan pendidikan di Kota Langsa, salah satunya mendukung pengembangan lahan di IAIN Langsa,” ujarnya.

Ketua Forum PTKIN Se-Sumatera, Prof. Dr. Sumper Mulia Harahap, mengatakan, pulau Sumatera menjadi satu-satunya pulau yang PTKINnya memiliki program KKN sendiri. Momen ini diharapkan dapat dimanfaatkan peserta lintas provinsi untuk bertemu dan saling mempelajari budaya lokal.

“Kita semua disini tidak bisa saling bertemu setiap saat, program ini menjadi kesempatan untuk kita bertemu, memahami budaya lokal dan karakterisitik satu sama lain. Semoga kita berhasil beradaptasi dan memahami karakter satu sama lain agar sukses dalam pengabdian,” imbuhnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan harapannya kepada para peserta untuk tidak merasa lebih pintar dari masyarakat.

“Mahasiswa KKN biasanya datang seakan-akan untuk menggurui masyarakat desa. Masyarakat sudah tau bagaimana cara bertahan hidup, membangun kerukunan di wilayahnya, jangan datang KKN kemudian berdakwah yang tidak sesuai kebutuhan, malah memecah belah masyarakat tersebut,” tandasnya.

Lanjutnya, para peserta juga diharapkan dapat mendengar kebutuhan masyarakat dan menjadi jembatan untuk menghubungkan masyarakat ke pihak terkait yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan. Peserta juga selain mengabdikan ilmu yang dimiliki, juga diminta untuk belajar dari masyarakat itu sendiri.

“Terakhir, kebaikan yang ada di masyarakat, ambillah. Mengabdikan ilmu yang kita miliki dan kita juga belajar mengambil ilmu dari masyarakat serta menjaga hubungan tanpa konflik,” ungkap Prof. Zainul.

Iklan