Iklan

Iklan 970x250

,

Iklan

Presiden Jokowi Gelar Ratas Bahas Penanganan Pengungsi Erupsi Gunung Ruang

Redaksi
3 Mei 2024, 17:58 WIB Last Updated 2024-08-13T15:08:13Z
Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara lontarkan abu vulkanik setinggi 5 kilometer, Selasa (30/04/2024)/Dok.PVMBG.

Jakarta - Penanganan pengungsi terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, terus dilakukan.

Pemerintah pusat dipimpin Presiden Joko Widodo, Jumat (3/5/2024), menggelar rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, untuk menangani masalah tersebut.

Sebagaimana diberitakan, kurang lebih 9.000 pengungsi dan sekitar 12.000 penduduk perlu dievakuasi.

Erupsi gunung ini mengakibatkan tujuh bandara ditutup sementara. Enam diantaranya kini telah dibuka kembali.

Ratas dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Sejumlah menteri yang hadir yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Selain itu, hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kepala Staf Angkat Udara Marsekal Tonny Harjono.

Saat membuka ratas, Presiden Jokowi mengatakan soal peristiwa erupsi di Gunung Ruang yang terjadi sejak 16 -30 April 2024.

“Pada siang hari ini kita akan menyelesaikan urusan pengungsi karena tata ruang yang ada, mereka tidak boleh kembali ke tempat asal sehingga diperlukan relokasi untuk pemukiman yang harus dipercepat,” ujarnya.

Presiden menyinggung soal rumah dan yang berkaitan dengan pekerjaan. Pemerintah sudah melakukan pendataan rumah dan pekerjaan warga. Presiden Jokowi meminta agar jajarannya memastikan lokasi yang akan dituju untuk relokasi sudah siap.

“Ini nanti Pak Menteri ATR, lapangannya dilihat betul, kemudian juga pendanaan yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur serta juga skema bantuan, selama relokasi,” kata dia.

“Dan yang paling penting identifikasi beberapa bangunan yang rusak dan infrastruktur yang terdampak baik itu sekolah, rumah sakit ataupun jembatan dan kalkulasi anggaran yang dibutuhkan,” ujar Presiden, menambahkan.

Gunung Ruang erupsi pada Selasa (30/4/2024) pukul 02.35 Wita. Akibat erupsi itu, status aktivitas Gunung Ruang kembali dinaikkan jadi Level IV atau Awas.

Status tanggap darurat Gunung Ruang telah diperpanjang selama 14 hari oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro mulai 30 April hingga 14 Mei 2024. []

(YRn)

Iklan